Politisi Demokrat Soroti Kebijakan Pemerintah Komersialkan Vaksin COVID-19
Marwan Azis, telisik indonesia
Senin, 12 Juli 2021
0 dilihat
Anggota Komisi IX DPR-RI, Aliyah Mustika Ilham. Foto: Ist.
" Kebijakan komersialisasi vaksin COVID-19 menuai sorotan dari parlemen. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Kebijakan komersialisasi vaksin COVID-19 menuai sorotan dari parlemen.
Salah satunya datang dari anggota Komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham yang mengkritik pemerintah atas rencana PT Bio Farma (Kimia Farma) yang akan membuka klinik Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu secara resmi mulai Senin, 12 Juli 2021.
Menurutnya, vaksinasi COVID-19 seharusnya diberikan secara gratis dan tidak dikomersialkan.
Rencana tersebut sejalan dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/4643/2021 tentang penetapan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma dalam pelaksanaan pengadaan vaksin COVID-19 dan tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.
"Vaksin itu gratis, kesehatan rakyat itu tidak untuk dikomersialkan. Seharusnya vaksin ini itu tidak dijual bebas," kata Aliyah dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (12/7/2021).
Baca juga: Jokowi Bakal Bagikan Paket Obat untuk Pasien Isoman
Baca juga: Indonesia Terima 3 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Moderna dari Amerika Serikat
Ia menilai jika keputusan tersebut tentu tidak mencerminkan kepedulian kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Seharusnya vaksin tersebut dihadirkan pemerintah dengan tidak memungut tarif ke masyarakat, apalagi dengan berdalih istilah Vaksinasi Gotong Royong. Tidak hanya itu, Aliyah juga mengingatkan pemerintah, jika kondisi masyarakat saat ini dalam keadaan darurat. Sehingga, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk meringankan.
"Saya pikir pemerintah dari awal penanganan, sudah berkomitmen untuk melindungi rakyatnya. Maka dengan perdagangan vaksin ini, saya pikir akan memberatkan dan akan menguntungkan sepihak saja," kata politisi Partai Demokrat ini.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansury menyatakan bahwa Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunal (herd immunity) sehingga pemulihan perekonomian nasional dapat berjalan lebih cepat.
Vaksin Gotong Royong itu akan dibanderol seharga Rp 879.140 untuk dua dosis vaksin berikut jasa layanan (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali