PPKM Diperpanjang, Kelangkaan Obat Terus Terjadi di Apotik
M Risman Amin Boti, telisik indonesia
Jumat, 16 Juli 2021
0 dilihat
Warga antri di depan apotik K-24 Rawasari, Jakarta Pusat. Foto: Risman/Telisik
" Terkait kelangkaan obat-obatan multivitamin masih terjadi sampai sekarang, seperti di apotik K-24 Rawasari, Jakarta Pusat "
JAKARTA, TELISIK.ID – Permintaan obat-obatan dan alat kesehatan terkait COVID-19 yang meningkat, berdampak pada ketersediaan pasokan produk menjadi langkah.
PPKM Darurat sudah berlangsung sejak 3 Juli 2021, dan direncanakan berakhir pada 20 Juli 2021. Namun, pemerintah sempat menyampaikan skenario alternatif PPKM Darurat diperpanjang sampai dengan 6 minggu untuk menahan penyebaran virus Corona, dengan alasan akan menurunkan mobilitas orang secara signifikan.
Tapi skenario itu tidak mengantisipasi lonjakan ini dengan memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dalam menghadapi situasi tersebut.
Dari penelusuran tim Telisik.id, terkait kelangkaan obat-obatan multivitamin masih terjadi sampai sekarang, seperti di apotik K-24 Rawasari, Jakarta Pusat.
“Benar, Mas. Terjadi kelangkaan obat-obatan itu," kata petugas apotik yang enggan menyebutkan nama, Kamis (15/7/2021) malam.
Sebelumnya, Marketing Manager K-24 Indonesia Burhan Bariton mengungkapkan, permintaan obat-obatan dan alkes terkait COVID-19 mengalami kenaikan. Angkanya bisa mencapai lebih dari puluhan kali lipat.
Baca Juga: Pencairan Dana Desa Telah Capai Rp 28,82 Triliun, Termasuk Tangani COVID-19
Baca Juga: Menkes: Rumah Sakit Berapapun Ditambah, Tak Pernah Cukup
Kenaikan permintaan di apotik K-24, apotik waralaba nasional yang menyediakan kebutuhan obat-obatan masih terjadi, terutama apotik lain yang masuk zona merah, termasuk di wilayah Jakarta.
"Kondisinya sekarang sudah mulai menipis stoknya. Kelangkaan terjadi terutama untuk vitamin yang di-rush buying oleh pelanggan untuk pencegahan COVID-19 serta obat obat antivirus dan antibiotik serta oksimeter,” ujar Burhan dilansir Kontan.co.id, Jumat (2/7/2021).
Untuk diketahui, Apotek K-24 menyediakan produk pencegahan maupun terapi untuk COVID-19. Contoh beberapa produk yang dijual di antaranya, obat berjenis antivirus seperti Oseltamivir, Favipiravir, dan Ivermectin, antibiotik Azithromycin, maupun jenis-jenis obat lainnya. (B)
Reporter: M. Risman Amin Boti
Editor: Fitrah Nugraha