Presiden Jokowi Didesak Copot Terawan sebagai Menteri Kesehatan
Marwan Azis, telisik indonesia
Senin, 05 Oktober 2020
0 dilihat
Petisi online di Change.org yang mendesak Terawan dicopot. Foto: Marwan Azis/Telisik
" Banyak orang menunggu kehadiran Terawan di program Mata Najwa untuk menjawab pertanyaan tentang upayanya dalam mengatasi pandemi COVID-19 dalam enam bulan terakhir. Sayang Menkes berkali-kali tak hadir dalam undangan Mata Najwa. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Kinerja Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, terus menuai sorotan publik, pasca tak muncul dalam tayangan Mata Najwa. Bahkan sejumlah pihak mendesak Presiden Jokowi segera mencopot Terawan.
Banyak orang menunggu kehadiran Terawan di program Mata Najwa untuk menjawab pertanyaan tentang upayanya dalam mengatasi pandemi COVID-19 dalam enam bulan terakhir. Sayang Menkes berkali-kali tak hadir dalam undangan Mata Najwa.
Ketidakhadirannya dikritik oleh warganet, hingga banyak konten dan meme ‘kursi kosong’ yang jadi trending di media sosial. Sementara itu, Koalisi untuk Indonesia Bebas COVID-19 menilai Terawan telah gagal menjalankan tugasnya sebagai Menteri Kesehatan.
Koalisi untuk Indonesia Bebas COVID-19 ini terdiri dari JALA PRT, buruh Supinah, Presiden UIN Jakarta Sultan Rivandi, dan Ketua BEM UI Manik Marganamahendra, dan Irma Hidayana dari LaporCovid19.
Mereka membuat petisi di laman Change.org change.org/putusinterawan yang meminta agar Presiden Jokowi segera mencopot Terawan dari jabatannya sebagai Menteri Kesehatan dan menggantinya dengan ahli kesehatan yang lebih kompeten.
Berdasarkan pantuan Telisik.id pagi ini (5/10/2020), petisi change.org/putusinterawan itu kini sudah didukung oleh 6.240 telah menandatangani, dari 7.500 ditargetkan menandatangi petisi tersebut.
Dalam petisinya, Koalisi menyebutkan sejak awal Menkes Terawan terkesan menggampangkan wabah ini. Penanganannya pun jadi tidak serius. Saat ini pun ia tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah seperti perlindungan tenaga kesehatan dan menekan angka penyebaran COVID-19.
Angka kasus baru dan aktif COVID-19 terus meningkat, menjadikan Indonesia duduk di peringkat ke-13 di dunia. Bahkan, Indonesia menempati peringkat kedua di dunia untuk laju peningkatan kasus baru dan korban meninggal hariannya.
Baca juga: Tak Pro Buruh, Fraksi PKS Tolak RUU Omnibus Law
Angka kematian tenaga kesehatan pun mencapai lebih dari 200 orang, menjadi salah satu negara dengan kematian tenaga kesehatan yang paling tinggi.
“Publik sudah banyak yang meminta pertanggungjawaban kepada Menkes Terawan. Namun beliau sering menghilang. Dan membiarkan publik melawan virus Corona sendiri. Publik makin tak percaya kecakapan Menkes dalam mengatasi wabah. Apakah kita harus menggantungkan nyawa dan nasib ratusan juta masyarakat Indonesia kepada Menkes seperti itu?” kata Manik Marganamahendra sebagai perwakilan Koalisi untuk Indonesia Bebas COVID-19 di Jakarta, Minggu (5/10/2020).
Koalisi juga membandingkan Terawan dengan menteri kesehatan dari 8 negara lain yang memilih untuk mundur karena dinilai gagal menangani pandemi COVID-19.
“Alangkah terhormatnya, jika Saudara Terawan juga mengikuti koleganya di luar negeri dengan mundur sebagai Menteri Kesehatan karena telah gagal menjalankan tugasnya,” tulis mereka di petisi.
Hal senada juga disampaikan sejumlah para pendukung petisi. “Tidak ada bentuk tanggung jawab yang pasti yang dilakukan oleh Terawan sebagai Menteri Kesehatan. Dimana banyak kematian dan penyebaran dengan jumlah kasus COVID-19 makin meningkat di setiap harinya,” tulis Ahmad Afandi.
Warga net lainnya, Andi Muhammad Kasim menilai kinerja Terawan sangat minim dalam penanganan COVID-19 di Indonesia.
“Kinerja minim… statement-nya kontra dengan kondisi kesehatan rakyat apalagi di masa pandemi COVID-19, sampai saat ini kasus COVID-19 semakin parah di Indonesia. Pilihlah menteri yang kompeten dan ahli di bidangnya,” ujarnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali