Fotuno Sangia, Surga Tersembunyi di Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna

Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Jumat, 19 Mei 2023
0 dilihat
Fotuno Sangia, Surga Tersembunyi di Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna
Permandian Fotuno Sangia memiliki air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi sangat sejuk dipandang dan menjadi spot foto menarik. Foto: Repro Fb Awan Ramadhan Riccen

" Fotuno Sangia merupakan sungai dengan air berwarna biru jernih dan tenang, yang berasal dari mata air yang kedalamannya lebih dari seribu meter "

MUNA, TELISIK.ID - Pulau Muna memiliki berbagai keindahan alam yang memukau. Mukai dari bukit, gua, pantai, danau hingga sungai. Salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Pulau Muna adalah permandian Fotuno Sangia yang terletak di Desa Kabangka, Kecamatan Kabangka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Fotuno Sangia merupakan sungai dengan air berwarna biru jernih dan tenang, yang berasal dari mata air yang kedalamannya lebih dari seribu meter. Permandian ini kerap kali dikatakan sebagai surga tersembunyi, karena keberadaannya yang dikelilingi oleh pepohonan rindang hutan lindung sangia yang masih sangat asri dan terjaga.

Permandian ini juga memiliki air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi sangat sejuk dipandang, dan menjadi spot foto menarik. Unsur alamnya yang menenangkan dengan kicauan burung yang terdengar sangat merdu di telinga, semakin memanjakan pengunjung.

Karena daya tarik keindahannya, Fotuno Sangia pernah dijadikan sebagai lokasi pembuatan film nasional dengan judul Jembatan Pinsil. Film ini menceritakan lima anak yang belajar di pulau kecil dalam kondisi serba terbatas, dengan pemeran utama Kevin Julio, Didi Mulya dan Alisia Rininta.

Salah seorang warga setempat bernama Latif A. mengatakan, sejak menjadi lokasi pembuatan film, permandian ini semakin dikenal dan ramai dikunjungi masyarakat, mulai warga Muna sendiri hingga luar kota.

Baca Juga: Gua Kofokotiu Muna, Airnya Berwarna Biru, Tempat Mandi Laki-Laki dan Perempuan Terpisah

"Sekarang Alhamdulillah jauh lebih terawat dan akses menuju kesana juga sudah lebih bagus sehingga pengunjung tidak lagi kesulitan untuk menemukan permandian ini, mengingat lokasi permandian ini yang berada di tengah-tengah hutan lindung," ujar Latif, Jumat (30/6/2023).

Selain terkenal dengan keindahannya, Fotuno Sangia juga terkenal dengan cerita mistisnya dan cerita buaya yang tinggal di dalam sungai dan kerap kali muncul di permukaan untuk berjemur.

Fotuno Sangia merupakan sungai dengan air jernih dan tenang yang berasal dari mata air yang kedalamannya lebih dari seribu meter. Foto: Ist.

 

Oleh karena itu, pemerintah setempat dan orang tua adat membuat beberapa peratutan yang tidak boleh dilanggar oleh para pengunjung, seperti wanita yang sedang haid atau datang bulan tidak diperbolehkan untuk mandi di sungai, hingga batas waktu pengunjung yang dibatasi hingga jam 6 sore atau sebelum Maghrib.

Permandian ini terletak cukup jauh dari pusat Kota Raha atau sekitar 60 Km dari pusat kota. Akses jalanan yang menuju kecamatan kabangka juga hingga saat ini masih rusak parah, sehingga benar-benar menguras tenaga jika berkunjung ke tempat ini. Namun, rasa lelah di perjalanan akan terbayar dengan keindahan alam dan kesejukan air dari Sungai Fotuno Sangia ini.

 Baca Juga: Intip Keindahan Pantai Tersembunyi di Soropia Konawe

Salah satu pengunjung dari Kota Raha, Muh. Ali mengatakan, jalanannya cukup mengguncang isi perut dan membuat tulang-tulang terasa pegal. Namun karena penasaran dengan keindahan dan kesejukan air sungai di permandian ini, membuatnya tetap datang ke Fotuno Sangia.

"Rasa lelah di perjalanan sudah tidak terasa saat sampai dan melihat pemandangan di sungai ini. Airnya yang sejuk sangat cocok jika ingin berenang dan bermain air," ujarnya.

Untuk diketahui, di hari-hari biasa, pengunjung bebas masuk tanpa biaya ke permandian ini. Kecuali saat hari-hari besar seperti lebaran, tahun baru dan perayaan-perayaan lainnya. Namun biaya masuknya sangat ramah di kantong, mulai dari Rp 5000 hingga Rp 10.000 saja. (B)

Penulis: Wa Ode Ria Ika Hasana

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga