Ramai Tagar Reset Indonesia, Begini Penjelasan Maknanya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 03 September 2025
0 dilihat
Tagar Reset Indonesia ramai diperbincangkan publik, muncul desakan penataan ulang lembaga negara. Foto: Repro Detik.
" Tagar Reset Indonesia (#ResetIndonesia) belakangan ini ramai memenuhi lini masa media sosial "

JAKARTA, TELISIK.ID - Tagar Reset Indonesia (#ResetIndonesia) belakangan ini ramai memenuhi lini masa media sosial, menyusul meningkatnya gelombang aksi protes yang digelar di sejumlah kota besar di Indonesia.
Gerakan ini muncul sebagai seruan masyarakat agar ada penataan ulang terhadap lembaga-lembaga negara yang dianggap tidak lagi berpihak pada rakyat.
Fenomena ini berawal dari keresahan publik terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memberikan dampak positif pada kesejahteraan rakyat.
Lembaga-lembaga seperti DPR, MPR, Polri, Kejaksaan, Mahkamah Konstitusi, hingga kementerian tertentu menjadi sorotan tajam. Banyak yang menilai fungsi pengawasan dan pelayanan publik tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga muncul desakan untuk dilakukan “reset” agar sistem berjalan lebih adil.
Melansir Jawapos, Rabu (3/9/2025), bukan hanya masyarakat biasa yang ikut menyuarakan gerakan ini, sejumlah tokoh publik dan figur terkenal juga turut menggaungkan tagar Reset Indonesia melalui media sosial mereka.
Baca Juga: Indonesia jadi Sorotan Dunia, 8 Negara Sekaligus Keluarkan Travel Warning
Mereka membagikan pesan solidaritas untuk mendukung aspirasi rakyat, sehingga gaungnya semakin meluas dan tak terbendung.
Aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah kian menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar tren digital. Massa turun ke jalan menyuarakan tuntutan agar pemerintah lebih transparan dan memperhatikan rakyat kecil.
Salah satu pemicu utamanya adalah sorotan terhadap tunjangan fantastis anggota DPR di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang kian sulit.
Namun, aksi yang diharapkan berjalan damai justru diwarnai insiden memilukan. Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan meninggal dunia usai terlindas kendaraan taktis milik Brimob.
Peristiwa itu menimbulkan gelombang protes lebih besar, karena dianggap sebagai simbol ketidakadilan dan kurangnya empati terhadap masyarakat kecil.
Selain tagar, publik juga memanfaatkan template digital berjudul “17 + 8 Tuntutan Rakyat: Transparansi, Reformasi, Empati”.
Baca Juga: Fitur Live Streaming Sengaja Dimatikan TikTok dan Komdigi saat Indonesia Caos, Begini Penjelasannya
Template ini berisi poin-poin aspirasi publik yang disusun dengan rapi untuk disampaikan kepada pemerintah dan DPR. Warna hijau (Hero Green) dipilih sebagai simbol keberanian Affan Kurniawan sekaligus lambang solidaritas para pengemudi ojol.
Sementara warna pink (Brave Pink) merepresentasikan sosok Ibu Ana, seorang demonstran berjilbab pink yang menjadi garda terdepan di tengah aksi massa.
Melalui gerakan Reset Indonesia, masyarakat berharap ada langkah nyata yang dilakukan pemerintah. Bukan sekadar meredam aksi, melainkan benar-benar memperbaiki tata kelola negara agar lebih transparan, responsif, dan berpihak kepada rakyat banyak. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS