Rencana Kedatangan 500 TKA Tiongkok Ditolak Gubernur dan DPRD
Siswanto Azis, telisik indonesia
Selasa, 28 April 2020
0 dilihat
Gubernur Sultra, Ali Mazi. Foto: Dul/Telisik
" Kita sudah bicarakan bersama Forkopimda, DPRD, Danrem, Kapolda dan Imigrasi. Kesimpulannya kita keberatan atas kebijakan pemerintah pusat yang akan memasukkan 500 TKA asal Cina. "
KENDARI, TELISIK.ID - Belum lagi usai wabah COVID-19 yang merupakan virus bawaan asal Cina, kini PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) akan mendatangkan lagi 500 pekerjanya dari Tiongkok.
Bahkan kedatangan TKA asal Tiongkok telah dijadwalkan mulai pekan ini secara berangsur-angsur. Ratusan TKA asal Tiongkok itu sejatinya sudah masuk 22 April 2020 lalu.
Saat ditemui awak media, Gubernur Ali Mazi membenarkan rencana kedatangan TKA asal Tiongkok. Namun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat itu ditolak oleh Gubernur Sulawesi Tenggara. Menurut Gubernur Ali Mazi, penolakan itu karena bertentangan dengan suasana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi COVID-19.
“Kita sudah bicarakan bersama Forkopimda, DPRD, Danrem, Kapolda dan Imigrasi. Kesimpulannya kita keberatan atas kebijakan pemerintah pusat yang akan memasukkan 500 TKA asal Cina,” tegas Ali Mazi kepada awak media, Selasa (28/4/2020).
Baca juga: Warga Diperketat, Kru Kapal Raksasa Justru Masuk tanpa Protokol COVID-19
Ali Mazi menegaskan, walaupun TKA yang akan datang telah dilengkapi surat yang resmi, tetapi Pemerintah Provinsi Sultra tetap akan menolak.
"Yang lalu 49 orang saja kita sudah babak belur. Suasana kebatinan masyarakat menghadapi COVID-19 tidak tepat dengan memasukkan TKA asal Cina,” jelasnya.
Terkait hal tersebut, Gubernur Ali Mazi Menyampaikan jika ia telah mengundang pihak Virtue Dragon agar menunda sementara waktu keinginannya tersebut. Nanti setelah wabah ini berakhir, baru akan dibicarakan kembali.
Selain Gubernur Ali Mazi, penolakan atas rencana pemerintah pusat untuk kembali mendatangkan TKA asal Cina ke Sultra juga mendapat kecaman dari Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara, Muhammad Endang.
“Kedatangan TKA itu lebih banyak mudharat dari pada maslahatnya,” kata Muh. Endang.
Ia menegaskan, jika sikapnya ini didukung penuh oleh masyarakat. Jangan sampai pemerintah dianggap pilih kasih terhadap WNA dari pada masyarakat sendiri yang akan mudik.
Reporter: Dul
Editor: Rani