Ribuan Hektare Hutan di Kolaka Utara Potensi Terbakar jika Elnino Berkepanjangan

Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 22 September 2023
0 dilihat
Ribuan Hektare Hutan di Kolaka Utara Potensi Terbakar jika Elnino Berkepanjangan
Potret kebakaran hutan di Kecamatan Tolala Februari 2023 lalu, diduga akibat maraknya pembukaan lahan. Foto: Ist.

" Ribuan hektare hutan di Kabupaten Kolaka Utara potensi terbakar, jika fenomena elnino berkepanjangan dan terjadinya peningkatan suhu muka laut (SML). Titik panas mulai terpantau citra satelit pada dua wilayah rentan di wilayah utara Kolaka Utara "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Ribuan hektare hutan di Kabupaten Kolaka Utara potensi terbakar, jika fenomena elnino berkepanjangan dan terjadinya peningkatan suhu muka laut (SML). Titik panas mulai terpantau citra satelit pada dua wilayah rentan di wilayah utara Kolaka Utara.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan, Badan Pengembangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara, Ramsyah menjelaskan, sistem peringatan kebakaran hutan dan lahan (spartan) milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menangkap adanya titik panas yang menguat di Kecamatan Tolala dan Porehu.

"Hutan di wilayah tersebut berdasarkan rekam kejadian sebelumnya kerap terbakar," terangnya, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga: Anies-Muhaimin Bentuk BAJA AMIN Gantikan Tim 8

Kata dia, berdasarkan spartan BMKG kebakaran potenai meluas jika pada dua titik panas tersebut terjadi. Hal itu ditunjang penguatan kecepatan angin yang memudahkan membentuk pola kepala api (head fire) jika melalap area padang rumput dan alang-alang.

"Kami ingatkan masyarakat Porehu dan Tolala tidak membakar lahan, khususnya di daerah pegunungan karena sulit dijangkau jika kebakaran meluas. Tidak buang puntung rokok sembarangan khususnya di semak," imbaunya.

Selain dua kecamatan tersebut, berdasarkan rekam kejadian sebelumnya karhutlah juga rentan di Kecamatan Batu Putih dan Desa Totallang di Kecamatan Lasusua. Pembakaran lahan dari aktifitas pembukaan lahan kerap menjadi pemicu hutan di Kolaka Utara membara.

"Di Totallang juga sering terbakar dan jarang ada yang mengaku merambah. Lucunya, tidak lama setelah berhasil dipadamkan mulai ada yang bercocok tanam," ujarnya.

Lahan hutan yang tersebar di Kolaka Utara dominan di kawasan perbukitan. Tantangannya, saat terjadi kebakaran mobil pemadam sulit menjangkau lokasi akibat akses dan kondisi medan.

"Sementara kami hanya memiliki 14 personel tim siaga cepat yang dibantu Damkar dari dinas terkait," kata dia.

BPBD Kolaka Utara mencatat hutan yang petensi terbakar jika penomena elnino berkepanjangan seluas 227.103 hektare selain Porehu dan Tolala mencakup.

Kecamatan Rante Angin meliputi empat desa yakni Walasiho, Latawaro, Tinukari dan Raodah. Lasusua mencakup Totallang, Puncak Monapa, Sulaho, Batu Ganda, Babussalam dan Pitulua.

Sementara di Kecamatan Ngapa terpantau di Nimbuneha, Watumotaha, Koreiha, Parutellang dan Kondara.

Memasuki daratan Kecamatan Pakue, terdapat tiga desa rawan antara lain Lalobundi, Pasampang dan Lengkong Batu. Khusus Tolala yakni Lawaki, Loka dan Patikala serta di Batu Putih yakni Larui dan Desa Sarambu.

Baca Juga: Gelar Pengobatan Gratis dan Pelantikan BPD KKSS di Muna, ASR Tegaskan Tak Berkait Pilgub

Sementara itu, Kepala stasiun BMKG Sulawesi Tenggara, Aris Yunatas menyampaikan, jika fenomena elnino masih akan terjadi hingga bulan Februari tahun 2024. Dengan demikian, potensi kurangnya hujan masih akan berlangsung hingga Februari tahun depan.

Ia juga menjelaskan, saat ini Sulawesi Tenggara tengah menghadapi musim kemarau dan kali ini diperparah dengan kemunculan fenomena elnino yang menyebabkan musim kemarau semakin kering. Puncak kemarau diprediksi terjadi pada bulan September hingga Oktober.

"Pemerintah daerah dan masyarakat perlu waspada dalam mengantisipasi kekeringan yang cukup ekstrim khususnya di dua bulan tersebut," pesannya. (B)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Kardin

 

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga