Saling Balas Pantun Soal Kongres PAN, Umar Samiun Angkat Bicara

Deni Djohan, telisik indonesia
Minggu, 02 Februari 2020
0 dilihat
Saling Balas Pantun Soal Kongres PAN, Umar Samiun Angkat Bicara
Samsu Umar Abdul Samiun di dampingi bupati Buton, La Bakry saat berpidato dihadapan ribuan massa pendukung dan simpatisannya saat penjemputan kedatangan Umar Samiun di bandara udara Betoambari, Kota Baubau. Foto: Deni Djohan/Telisik

" Soal Rahman Saleh saya himbau, tidak usahlah merespon sesuatu seperti merespon Nur Alam, saya kira itu tidak usah. Mendingan dia menyejukkan suasana agar pelaksanaan kongres PAN di Kendari itu berjalan dengan bagus dan kondusif. Kalau ada pendapat nyinyir seperti itu tidak perlu ditanggapi. "

BAUBAU, TELISIK.ID - Mantan ketua harian Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN), Sulawesi Tenggara (Sultra), Samsu Umar Abdul Samiun, mengimbau kepada Ketua DPW PAN Sultra, Abdul Rahman Saleh (ARS) untuk tidak berlebihan merespon sejumlah kritikan terhadap penyelenggaraan Kongres PAN ke-V di Kendari dalam waktu dekat. 

"Soal Rahman Saleh saya himbau, tidak usahlah merespon sesuatu seperti merespon Nur Alam, saya kira itu tidak usah. Mendingan dia menyejukkan suasana agar pelaksanaan kongres PAN di Kendari itu berjalan dengan bagus dan kondusif. Kalau ada pendapat nyinyir seperti itu tidak perlu ditanggapi," kata Umar Samiun sapaan akrab Samsu Umar Abdul Samiun saat diwawancarai awak media pasca konvoi penjemputan nya, Kamis (30/01/2020) lalu.

Baca Juga: Mengalir Dukungan Pemekaran Provinsi Kepulauan Buton

Mantan Bupati Buton dua periode ini menilai, pasca masa kepemimpinannya, PAN Sultra harus mengubah diri. Sebab meski menang dalam pilcaleg 2019 lalu, namun pada tataran pemerintah eksekutif PAN mulai redup. Mestinya ada penyesuaian yang harus dilakukan untuk memilah-milah dalam kepemimpinan. 

"Kemudian menghilangkan ego kepemimpinan yang ada sekarang," tambahnya.

Terhadap siapa yang akan terpilih menjadi ketua umum PAN nantinya, ketua tim Sekretariat bersama (Sekber) percepatan pemekaran Provinsi Kepulauan Buton (Kepton) ini memastikan akan dimenangkan Mulfachri Harahab. Alasannya, dalam tradisi partai berlambang matahari itu, siapa yang didukung Amin Rais maka dialah pemenangnya. 

"Kita mulai pada kongres pasca pak Amin Rais menjabat yang dilaksanakan di Semarang. Jadi intinya bahwa, hampir semua ketua umum PAN itu lahir dari persetujuan pak Amin, itu saja. Di semarang dulu, hampir kita semua kader itu mendukung, Hatara Jasa. Tapi karena pak Amin mendukung Sutrisno Bachir, maka Sutrisno yang menang," ungkapnya.

"Kemudian terjadi lagi di Batam. Seluruh kader saat itu mendukung Sudrajat. Pak Amin Rais tidak menghendaki Sudrajat, dia menghendaki pak Hatara Jasa. Terakhir di Bali. Seluruh kader PAN Sultra mendukung Hatara Jasa. Sampai pak Nur Alam yang saat itu menjabat ketua DPW PAN Sultra itu dihujat habis-habisan dengan pak Amin, karena Pak Amin Rais saat mendukung Zulkifli Hasan. Nah, menang lagi Zul kifli," tambahnya.

Saat ini, pendiri PAN itu kembali mendukung Mulfachri Harahab, tidak mendukung Zul Kifli Hasan. Dari fakta sejarah perjalanan kongres PAN, bisa dipastikan Mulfachri akan memenangkan pemilihan. Alasannya sederhana, sebab dalam tradisi PAN, semua ketua umum hanya menjabat satu periode, termasuk pendiri PAN itu sendiri, Amin Rais. 

"Kalau ada yang dua periode maka kalah lah pak Amin Rais," pungkasnya.

Reporter: Deni Djohan
Editor: Sumarlin

Baca Juga