Sebelum Rumahnya Dibom, Ketua KPU Muna Sempat Diteror

Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 17 Desember 2020
0 dilihat
Sebelum Rumahnya Dibom, Ketua KPU Muna Sempat Diteror
Polisi melakukan olah TKP di rumah Ketua KPU Muna, Kubais. Foto: Sunaryo/Telisik

" Saya tidak pernah berkonflik dengan orang lain. Hanya, saat itu pernah ada teror. "

MUNA, TELISIK.ID - Ketua KPU Muna, Kubais, melaporkan di Polres Muna, kasus pelemparan bom molotov yang terjadi di rumahnya, Kamis (17/12/2020) sekira pukul 03.16 Wita dinihari.  

Usai diambil keterangannya oleh polisi, Kubais mengaku, saat kejadiaan dia belum lama balik dari kantor. Sekira pukul 01.00 Wita, ia tertidur pulas. Ia terkejut, ketika tetangganya menggedor-gedor pintu, menyampaikan kobaran api dari bom telah membakar kursi plastik di teras samping jendela rumahnya.

"Api yang membakar kursi langsung kita padamkan," kata Kubais.

Kubais menerangkan, selama ini tidak pernah berselisih paham dengan siapapun. Hanya saja, beberapa bulan lalu, ia sempat mendapatkan teror dari salah seorang juru bicara (Jubir) pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Muna yang tegas menyampaikan di salah satu media online akan mengepung rumahnya dan Kantor KPU.

"Saya tidak pernah berkonflik dengan orang lain. Hanya, saat itu pernah ada teror," ungkapnya.

Kubais tak mau berspekulasi aksi teror yang terjadi di rumahnya ada kaitannya dengan pleno penetapan hasil perolehan suara Paslon. Ia menyerahkan sepenuhnya pada aparat kepolisian untuk mengungkapnya.

Baca juga: Dituduh Pakai Narkoba, Dua Oknum Polisi Dikeroyok Warga

"Saya serahkan semuanya pada polisi. Saya juga sudah melaporkan masalah itu di Polres," ujarnya.

Kobaran api yang nyaris membakar mobil di garasinya itu pertama kali dilihat oleh tetangganya. Pelaku pelempar bom molotov terekam CCTV mengenakan switer dengan penutup kepala.

Sementara itu, Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho menerangkan, saat ini kasus tersebut terus didalami dengan memeriksa saksi-saksi. Ia mengaku, pelaku terekam CCTV. Namun, wajahnya kurang jelas.

"Ini bagian dari teror, bersabarlah, kita terus dalami," katanya.

Dugaan sementara, bom yang digunakan itu merupakan molotov. Dimana, di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan pecahan botol dan minyak.

"Teknisnya masih dipelajari. Di TKP ada pecahan botol dan bau minyak," tukasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga