Sejarah Ban Kendaraan dari Warna Putih ke Warna Hitam

Haidir Muhari, telisik indonesia
Jumat, 28 Mei 2021
0 dilihat
Sejarah Ban Kendaraan dari Warna Putih ke Warna Hitam
Ban kendaraan berwarna hitam. Foto: Repro Suara.com

" Ban kendaraan pertama kali dibuat berwarna putih. Warna ini sama dengan warna getah karet yang jadi bahan dasar pembuatan ban. "

KENDARI, TELISIK.ID - Galib kita jumpai warna ban kendaraan, baik roda dua, tiga, empat, atau lebih, berwarna hitam.

Tahukah Anda kenapa ban kendaraan berwarna hitam? Bagaimana kalau warnanya diubah jadi warna putih?

Pemakaian ban berbahan dasar karet pertama kali ditemukan pada 1895. Sebelum itu ban kendaraan, terbuat dari besi atau kayu.

Ban kendaraan pertama kali dibuat berwarna putih. Warna ini sama dengan warna getah karet yang jadi bahan dasar pembuatan ban.

Perubahan warna dari putih menjadi hitam ini tak seperti trik sulap, abra kadabra. Perubahan jadi warna hitam, dilansir dari Otosia.com, karena jasa Binney dan Smith yang berhasil menemukan formula kimia karbon hitam. Penemuan itu lalu dijual ke Goodrich Tire Company pada tajun 1990-an.

Karbon hitam ini berasal dari pembakaran gas atau minyak yang tidak lengkap. Hasilnya kemudian dikumpulkan dan ditambahkan ke karet bahan lain untuk membuat ban.

Karbon hitam inilah yang menjadikan ban berubah menjadi warna hitam. Sejak saat itu, ban hitam terus diproduksi karena beberapa alasan.

Baca juga: 6 Fakta Candi Borobudur

Baca juga: Sebab Langkanya Golongan Darah AB

Penggunaan warna hitam pada ban, memang tidak untuk maksud tampil ekstetik saja. Jika dibandingkan ban warna putih, hitam terbukti secara signifikan dapat meningkatkan kualitas ban.

1. Daya Tahan

Alasan pertama adalah daya tahan. Dengan campuran karbon hitam ketahanan ban meningkat hingga 50 persen.

Ban dengan karbon hitam mampu meningkatkan daya tahan dari abrasi akibat gesekan. Selain juga mampu meningkatkan daya cengkram ban saat terjadi gesekan.

Campuran karbon dan karet menjadikan ban lebih keras dan padat. Olehnya daya tarik ban akan meningkat. Ini tentu akan membuat ban tidak mudah aus.

2. Titik Panas

Karbon hitam mampu mengalokasikan panas ke sabuk dan tapak ban. Akibatnya kerusakan akibat panas yang timbul dari gesekan bisa ditekan, sehingga ban jadi awet dan umurnya bertambah.

Karbon hitam pun mampu menyerap dan mengubah sinar ultraviolet menjadi panas. Ini menjadikan penguapan dapat berlangsung dengan cepat. Hasilnya, karet ban menjadi tidak mudah retak.

3. Keamanan dan Kenyamanan

Dilansir dari Bobo.id, penambahan karbon hitam yang mengurangi kerusakan pada ban, ini artinya ban menjadi lebih tahan lama dan aman. Daya cengkeram yang lebih baik pada jalan akan menjadikan mobil atau motor yang dikendarai bisa lebih nyaman. (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga