6 Fakta Candi Borobudur

Haidir Muhari, telisik indonesia
Kamis, 27 Mei 2021
0 dilihat
6 Fakta Candi Borobudur
Candi Borobudur. Foto: Repro Biro Komunikasi Kemenparekraf

" Tidak hanya bernilai sejarah, candi ini memiliki kemegahan arsitektur. Karena ini, Borobudur menjadi destinasi yang tak pernah gagal membuat para wisatawan terpesona. "

KENDARI, TELISIK.ID - Borobudur adalah candi kompleks candi Budha terbesar di Asia Tenggara dan termasuk salah satu dari UNESCO World Heritage Site.

Pembangunan Candi Borobudur diperkirakan antara abad ke-8 dan ke-9. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya 75 hingga 100 tahun, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.

Tidak hanya bernilai sejarah, candi ini memiliki kemegahan arsitektur. Karena ini, Borobudur menjadi destinasi yang tak pernah gagal membuat para wisatawan terpesona.

Beberapa orang menganggap candi ini terletak di Yogyakarta. Padahal lokasi sebenarnya di kabupaten Magelang. Perlu sekira 45 menit jika ditempuh dengan kendaraan bermotor dari Jogja.

Di balik kemegahannya, berikut ini ada lima fakta candi Borobudur.

1. Ditemukan Gubernur Jenderal Inggris

Dilansir dari Idntimes.com, candi Borobudur ditemukan pada 1814 oleh Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, Sir Thomas Stamford Raffles. Cerita ini seperti tertulis pada buku The History of Java.

Dalam buku itu, Raffles menggambarkan tentang penemuannya berupa gundukan bebatuan besar yang terkubur tanah dan tertutup semak belukar. Raffles kemudian memerintahkan H.C Cornelius untuk membersihkan area tersebut.

Kemudian area tersebut dipelajari dan ditemukan Candi Borobudur. Ini memicu banyak pihak untuk menyelematkan situs Candi Borobudur.

Baca juga: Sebab Langkanya Golongan Darah AB

2. Bunga Teratai Apung

Dilansir dari Sayaajarkan.com, Wijnand Otto Jan Nieuwenkamp atau WOJ. Nieuwenkamp, Borobudur adalah lambang dari bunga teratai yang mengapung di atas permukaan danau purba. Menurutnya daratan Kedu dulunya adalah danau purba kontroversial.

WOJ. Nieuwenkamp adalah penulis, arkitek, penjelajah, serta ahli etnologi, berkebangsaan Belanda. Pernyataannya itu masih menjadi perdebatan di kalangan ahli.

Nieuwenkamp adalah seniman Eropa pertama yang melawat Bali. Ia juga seniman dan arsitektur Hindu Buddha.

3. Pernah Rusak

Candi yang dijadikan wisata ziarah umat Budha ini, pernah rusak karena bom dan bencana alam. Pada 21 Januari 1985, sembilan stupa rusak parah akibat bom oleh oknum yang beraliran ekstrem.

Selain itu, gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter yang mengguncang Jawa Tengah mengakibatkan kerusakan ringan pada candi ini. Gempa itu memang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Debu vulkanik letusan gunung Merapi pada Oktober dan November 2010 sempat menutupi kompleks candi hingga ketebalan 2,5 centimeter. Karena itu, candi ini ditutup pada 5-9 November 2010 untuk dilakukan pembersihan. Proses rehabilitasi memakan waktu hingga enam bulan.

Baca juga: 3 Alasan Kucing Peliharaan Tidur di Dekat Pemiliknya

4. Artefak di Beberapa Negara

Relik candi ini tidak hanya terdapat di dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Sebagian relik candi ini juga tersebar di 6 museum di beberapa negara dunia.

Museum internasional yang menyimpan koleksi Borobudur berada di Tropenmuseum, Amsterdam; British Museum, London; dan Museum Nasional Bangkok, Thailand. Koleksi replikanya tersimpan di beberapa negara, antara lain Museum Louvre di Paris, Museum Negara Malaysia di Kuala Lumpur, dan Museum Agama Dunia di Taipei.

Di dalam negeri, ada dua museum yang menyimpan koleksi aslinya. Dua museum itu adalah Museum Karmawibhangga dalam kompleks Borobudur dan Museum Nasional Indonesia di Jakarta.

5. Relief Kehidupan Budha

Candi Borobudur terdapat sekira 2.672 pahatan relief yang tersebar di Candi berukuran 123 x 123 meter. Separuh lebih atau sebanyak 1.460 bercerita tentang kisah Budha.

Selain itu, terdapat 504 arca Budha yang terletak dalam 432 relung dan 72 stupa berlubang. Ada pula 100 talang berbentuk patung ikan berkepala gajah sebagai saluran air.

6. Perdebatan Arti Nama

Raffles mengartikan arti nama Borobudur dalam 3 versi nama. Tiga versi nama yaitu:

- Budha Agung, dari kata Boro berarti Agung dan Budur berarti Budha.

- Tempat yang Kuno, dari kata Boro berarti nama daerah dan Budur berarti kuno

- Banyak Budha, dari kata Boro berarti Banyak dan Buddur berarti Budha.

Sementara itu, situs Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Borobudur berarti pohon kehidupan yang tumbuh subur di sekitar candi. (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga