Sejarah Bergulirnya Piala AFF yang Wajib Kamu Tahu

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 01 Januari 2022
0 dilihat
Sejarah Bergulirnya Piala AFF yang Wajib Kamu Tahu
Piala yang diperebutkan pada Kejuaraan AFF Suzuki Cup. Foto: dok. AFF

" Kejuaraan ini adalah suatu kejuaraan sepak bola internasional antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara "

JAKARTA, TELISIK.ID - Piala AFF menjadi ajang pertandingan sepakbola bergengsi di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

Untuk piala AFF 2020, sudah memasuki babak final. Di babak akhir ini, mempertemukan Thailand dan Indonesia.

Kedua timnas ini sudah menggelar satu pertandingan dan menelurkan Tim Gajah Perang sebagai pemenang di leg pertama dengan skor 4-0 atas Skuad Garuda.

Sementara leg kedua final Piala AFF 2020 akan dilaksanakan malam ini, Sabtu (1/1/2021). Untuk bisa menang, Timnas Indonesia harus menggandakan kekuatannya agar bisa mencetak gol banyak hingga mengungguli perolehan gol Thailand.

Namun, sebelum menyaksikan pertandingan leg kedua antara Timnas Indonesia vs Thailand, ada baiknya kita menyimak sejarah terbentuknya Piala AFF dan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) yang menjadi pencetus ajang sepak bola dua tahunan ini.

Mengutip wikipedia.org, piala atau kejuaraan AFF secara lengkap bernama Kejuaraan Federasi Sepak Bola Perbara. Jika dibahasa inggriskan menjadi ASEAN Football Federation Championship; AFF Championship.

Sebelumnya sempat bernama Piala Tiger dan Piala Suzuki AFF atas alasan sponsor. Kejuaraan ini adalah suatu kejuaraan sepak bola internasional antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Turnamen ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).

Baca Juga: Indonesia Wajib Lakukan Ini Jika Mau Hancurkan Thailand di Leg Kedua Piala AFF

Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, sebelum adanya AFF, lima negara di kawasan ASEAN menggelar pertemuan di Bangkok pada 1982. Adapun pertemuan ini adalah cikal bakal terbentuknya AFF yang kita kenal sekarang ini.

Kelima negara itu adalah Malaysia yang diwakili oleh Dato' Seri Haji Samah, Indonesia diwakili oleh Hans Pandelaki, Filipina mengirim Fernando G. Alvarez, Singapura mengirim dua perwakilan yakni Teo Chong Tee dan Yap Boon Chuang, dan Thailand dihadiri oleh Pisit Ngampanich.

Dua tahun setelah pertemuan perdana, pada 1984 rapat berlanjut. Alhasil, 6 delegasi dari sepak bola Asia Tenggara sepakat membentuk AFF dengan tujuan kerja sama dan pengembangan sepak bola.

Menariknya, Marsekal Madya [Purn] Kardono menjadi pimpinan AFF saat pertama dibentuk. Ketua Umum PSSI ketika itu ditemani oleh Pengiran Ibrahim Pengiran Damit dari Brunei sebagai wakilnya.

Setelah terbentuknya AFF, agenda utama adalah menggelar turnamen antar klub Asia Tenggara yang dimakan ASEAN Club Championship. Edisi perdana sendiri dimenangi oleh Bangkok Bank of Thailand usai mengalahkan Yanita Utama di final.

Turnamen ini berjalan selama 5 tahun. Namun pada 1989, karena tidak ada agenda lain, AFF sepakat membentuk kompetisi antar negara Asia Tenggara.

Maka pada 1996, turnamen Piala AFF resmi bergulir. Ketika itu, kompetisi bernama Piala Tiger lantaran disponsori oleh perusahaan beer bernama Tiger.

Di edisi perdana, Thailand menjadi kampiun dengan mengalahkan Malaysia di babak pemungkas. 

Adapun Timnas Indonesia harus puas di tempat keempat usai kalah dari Vietnam dalam pertandingan perebutan peringkat ketiga.

Piala Tiger terus bergulir hingga 2006. Setelahnya, nama turnamen kemudian berganti menjadi AFF Suzuki Cup lantaran pergantian sponsor.

Baca Juga: Menolak Menyerah, Egy Maulana Vikri Beri Respon Terus Berjuang Hadapi Thailand

Sementara untuk format turnamen Piala AFF sudah beberapa kali berganti.

Dalam 12 gelaran Piala AFF, sudah banyak pergantian format dengan permulaan menggunakan format home tournament. Yakni sebuah negara menjadi tuan rumah dari awal hingga akhir.

Namun pada edisi 2002, Indonesia dan Singapura menjadi tuan rumah. Lalu muncul fase knock-out yang menjadikan Indonesia menjadi tuan rumah selama pertandingan.

Akhirnya pada 2004, format kandang-tandang digunakan hingga kini. Di babak penyisihan, masing-masing tim mendapatkan kesempatan dua kali main kandang dan dua kali main tandang melawan empat lainnya yang ada di grup tersebut. Masuk ke fase gugur, laga kandang-tandang kembali dimainkan. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga