Sekolah di Konawe Selatan Kurang Fasilitas, Hanya Miliki Tiga Ruang Belajar
Wa Ode Sunaimi Rahman, telisik indonesia
Jumat, 14 Oktober 2022
0 dilihat
Kondisi gedung MA DDI Nurul Qalbi Ranomeeto, banyak fasilitas yang kurang dan hanya memiliki tiga ruang belajar. Foto: Wa Ode Sunaimi Rahman/Telisik
" Ruangan yang terbatas memaksa mereka untuk tetap belajar meski digabung dengan kelas lain "
KONAWE SELATAN, TELISIK.ID – Siswa di sekolah ini harus berbagi ruangan dengan kelas lain karena minimnya ruang belajar. Sekolah ini hanya memiliki 3 ruang belajar. Hal itu terjadi di MA DDI Nurul Qalbi Ranomeeto, Konawe Selatan.
Setiap hari proses belajar mengajar siswa harus digabung dalam 1 kelas yang seharusnya 2 kelas. Ruangan yang terbatas memaksa mereka untuk tetap belajar meski digabung dengan kelas lain. Sekolah bercat hijau abu-abu itu hanya memiliki tiga ruang belajar yang digunakan siswa kelas 1, 2, dan 3 dengan jumlah siswa kurang lebih 90 orang.
Diketahui, sekolah ini tidak hanya kekurangan ruang kelas tetapi juga ruang guru, ruang tata usaha, OSIS, sanggar seni, perpustakaan, dan lain-lain.
Kepala Sekolah MA DDI Nurul Qalbi Ranomeeto, Subhan, S.Ag mengatakan, bukan hanya kekurangan fasilitas, sekolah ini juga kekurangan guru atau pengajar yaitu guru geografi, sosiologi, dan prakarya.
“Masih banyak fasilitas yang kurang, bahkan sampai sekarang kami juga kekurangan tiga orang guru. Selain itu, kami sebenarnya sudah punya 1.000 lebih buku namun belum memiliki perpustakaan. Walaupun seperti itu, kami tetap berusaha mendidik dengan baik siswa-siswa di sekolah kami ini,” ucapnya.
Baca Juga: Asisten II Muna Barat Diusul jadi Inspektur
Siswa dan siswi di sekolah ini tetap mengikuti proses belajar mengajar dengan memanfaatkan fasilitas seadanya.
Bahkan saat ini sekolah tersebut sedang bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam pembangunan masjid yang berlokasi di sekitar sekolah.
Baca Juga: Dinas PPPA Buton Utara Tangani Belasan Kasus Kekerasan Seksual di 2022
Harapan besar sekolah ke depannya adalah bisa memiliki fasilitas yang memadai agar siswa bisa semangat dalam mengikuti kegiatan sekolah juga semangat dalam proses belajar mengajar.
Sementara Ijun, S. Pd yang merupakan salah satu guru di sekolah tersebut juga mengatakan hal yang sama.
“Fasilitas memang masih banyak yang kurang, terutama buku-buku mata pelajaran umum masih kurang, kami hanya bisa memanfaatkan apa yang ada,” ucapnya. (B)
Penulis: Wa Ode Sunaimi Rahman
Editor: Haerani Hambali