Selain Syarat Sah Salat, Ini Alasan Kita Diperintahkan Berwudhu

Haerani Hambali, telisik indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024
0 dilihat
Selain Syarat Sah Salat, Ini Alasan Kita Diperintahkan Berwudhu
Dengan berwudhu, seseorang dapat dihapus kesalahannya dan ditinggikan derajatnya. Foto: Repro iNwes.id

" Berwudhu adalah amalan yang menjadi syarat berbagai macam ibadah seperti salat, membaca Al-Qur'an, dan ibadah-ibadah yang lain "

KENDARI, TELISIK.ID - Wudhu adalah kegiatan bersuci yang harus dilakukan oleh umat Islam sebelum mendirikan salat, baik salat wajib maupun salat sunah. Wudhu bisa digantikan dengan tayamum dalam kondisi-kondisi tertentu.

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah…” (Al-Maa-idah: 6).

Mengutip Republika.co.id, dari Ibnu Umar mengatakan Rasulullah SAW bersabda: "Allah tidak menerima salat (yang dikerjakan) tanpa bersuci".

Selain sebagai syarat sahnya salat, berwudhu juga sangat dianjurkan bagi orang yang sedang dilanda marah karena bisa meredam amarah seseorang.

Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menginformasikan bahwa dengan berwudhu, seseorang dapat dihapus kesalahannya dan ditinggikan derajatnya.

Sebagaimana diketahui, berwudhu adalah amalan yang menjadi syarat berbagai macam ibadah seperti salat, membaca Al-Qur'an, dan ibadah-ibadah yang lain.

Di samping itu, berwudhu pahalanya besar dan berlimpah, bahkan bisa menghapuskan kesalahan-kesalahan. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW, "Maukah aku tunjukkan kepada kalian amalan yang dengannya Allah akan menghapus kesalahan serta meninggikan derajat?" Para sahabat menjawab, "Tentu wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW bersabda:

“Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang sulit, memperbanyak langkah menuju masjid dan menunggu salat (berikutnya) sesudah salat, maka semua itu adalah ribath (kebaikan yang banyak)." (HR Imam Muslim dan Imam At-Tirmidzi).

Dalam hadis ini, Nabi Muhammad SAW menyebutkannya pertama kali, yakni “Menyempurnakan wudhu pada saat-saat sulit.”

Jika kita menginginkan pahala ini yang berupa dihapuskannya dosa serta ditinggikannya derajat, hendaknya di saat berwudhu, kita merenung. Yakni, ketika kita menyuci anggota badan, jadikan tujuan kita adalah untuk mencucinya dari kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa, mengingat-ingat di dalamnya nikmat dari Allah SWT untuk seluruh makhluk, kemudian bersyukurlah. 

Baca Juga: Ini Doa Menyambut 10 Hari Terakhir Ramadan, Jangan Lewatkan

Selanjutnya bertekadlah untuk menjaga anggota badan dari dosa-dosa, dan mintalah ampun kepada Allah SWT Yang Menguasai bumi dan langit.

"Ya Allah, jangan Engkau lalaikan hati kami dari apa yang telah Engkau bebankan kepada kami. Jangan Engkau tahan untuk kami kebaikan yang ada di sisi-Mu karena kejelekan yang ada di sisi kami. Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat serta jauhkanlah kami dari azab neraka." 

Keutamaan berwudhu dalam Islam dikutip iNews.id dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah (PISS-KTB) adalah:

1. Diangkat Derajat

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Maukah kalian aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?” Mereka menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.”

Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudhu pada keadaan yang dibenci (seperti pada keadaan yang sangat dingin), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu salat berikutnya setelah shalat. Maka itulah ribath, itulah ribath.” (HR. Muslim).

2. Diampuni Dosa

Dari Usman bin Affan ra, ia berkata "Saya melihat Rasulullah SAW berwudhu' seperti wudhu'ku ini, kemudian beliau SAW bersabda: "Barangsiapa yang berwudhu' sedemikian, maka diampunkan untuknya dosa-dosa yang telah lalu dan salatnya serta jalannya ke masjid adalah sunnah hukumnya." (HR. Muslim).

3. Kesalahan Keluar Bersama Air

Apabila seseorang hamba yang Muslim atau mu'min itu berwudhu', lalu ia membasuh mukanya, maka keluarlah dari mukanya itu semua kesalahan yang disebabkan ia melihat padanya dengan kedua matanya dan keluarnya ialah beserta air atau beserta tetesan air yang terakhir.

Jikalau ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya itu semua kesalahan yang dilakukan oleh kedua tangannya beserta air atau beserta tetesan air yang terakhir.

Selanjutnya apabila ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah semua kesalahan yang dijalankan oleh kedua kakinya beserta air atau beserta titisan air yang terakhir, sehingga akhirnya keluarlah ia dalam keadaan suci dari semua dosa." (HR. Muslim).

Baca Juga: Simak Sejarah Singkat Peristiwa Nuzulul Qur'an

Dari Usman bin Affan ra, ia berkata : "Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berwudhu' lalu memperbaguskan wudhu'nya, maka keluarlah kesalahan-kesalahannya sehingga keluarnya itu sampai dari bawah kuku-kukunya." (HR. Muslim).

4. Perhiasan di Surga

Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata "Saya mendengar kekasihku Rasulullah SAW bersabda: "Perhiasan-perhiasan -di surga- itu sampai dari tubuh seseorang mukmin, sesuai dengan anggota yang dicapai oleh wudhu. (Riwayat Muslim).

5. Wajah Bercahaya pada Hari Kiamat

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya ummatku itu akan dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajahnya dan amat putih bersih tubuhnya dari sebab bekas-bekasnya berwudhu'. Maka dari itu, barangsiapa yang dapat di antara engkau semua hendak memanjangkan cahayanya, maka baiklah ia melakukannya - dengan menyempurnakan berwudhu' itu sesempurna mungkin." (HR. Muttafaqun 'alaih).

6. Diizinkan Masuk Surga lewat Pintu Mana pun

"Tiada seorang pun dari engkau semua yang berwudhu' lalu ia menyampaikan yakni menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan: Asyhadu an laaailaaha illallah wahdahuu laa syarikalahu, wa Asyhadu Anna muhammadin abduhu warasuluhu.

melainkan dibukakanlah untuknya pintu syurga yang delapan buah banyaknya. la diperbolehkan masuk dari pintu mana pun juga yang dikehendaki olehnya." (HR. Muslim).

7. Tidurnya Dijaga Malaikat

Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda "Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci (bewudhu) kecuali malaikat akan tidur pada selimutnya (untuk menemaninya) dan tidak akan meninggalkannya sepanjang malam kecuali malaikat tersebut berkata "Yaa Allah.. ampunilah hamba-Mu ini karena ia tidur dalam keadaan suci (HR.Thobroni). Wallahu a'lam. (C)

Penulis: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga