Selat Tiworo Muna Barat Bakal Dijadikan Lokasi Budidaya Rumput Laut
Amsir, telisik indonesia
Jumat, 08 April 2022
0 dilihat
Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Muna Barat. Foto: Amsir/Telisik
" Selat Tiworo merupakan tempat budidaya rumput laut yang sangat baik karena kondisi air laut sangat mendukung untuk membudidayakan rumput laut jenis cattoni "
MUNA BARAT, TELISIK.ID – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Muna Barat (Mubar) memprioritaskan wilayah Selat Tiworo untuk dijadikan tempat budidaya rumput laut.
Selat Tiworo merupakan tempat budidaya rumput laut yang sangat baik karena kondisi air laut sangat mendukung untuk membudidayakan rumput laut jenis cattoni.
Kepala Dinas DKP Muna Barat, H. La Djono mengatakan, pihaknya akan mengadakan program ujicoba budidaya rumput laut, untuk mengetahui kadar air laut di tempat itu cocok untuk budidaya rumput laut atau tidak.
"Kami sudah melakukan survei secara kasat mata, kebanyakan masyarakat yang tinggal di pesisir masih membudidayakan rumput laut," tutur H. La Djono, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/4/2022).
Ia menambahkan, kalau cocok dengan kadar airnya, dia akan memprogramkan pada masyarakat petani rumput laut.
Baca Juga: Pulau Katela, Penghasil Ikan Teri Terbanyak di Mubar
Ia menambahkan, pada musrembang provinsi yang digelar bulan lalu, usulan mengenai program budidaya rumput laut tersebut diterima oleh Pemprov.
“Alhamdulillah usulan itu diterima oleh pemerintah provinsi, dan ini prioritas kerja kita di tahun depan," tambahnya.
Pihaknya sudah membuat kesepakatan dengan pihak kecamatan dan desa-desa yang ada di sekitar Selat Tiworo, dan dalam waktu dekat akan dilakukan uji coba pembudidayaan rumput laut secara swadaya.
"Semoga hasilnya sesuai harapan dan tahun depan bisa diprogramkan,” pungkasnya.
Baca Juga: Panen Raya Sorgum Jadi Strategi Kecamatan LAUT NTT Angkat Ketahanan Pangan
H. La Djono mengaku sudah melakukan pengukuran kualitas kadar air Selat Tiworo, namun hasilnya belum sesuai yang diharapkan.
Pihaknya belum mengetahui pasti bahwa hasil pengukuran kualitas kadar air laut tersebut disebabkan oleh air laut Selat Tiworo yang sudah rusak/tercemar atau alat pengukur yang mengalami gangguan.
“Semoga dari alat kami yang terganggu, karena kalau dilihat dari kasat mata, perairan Selat Tiworo ini sangat cocok untuk budidaya rumput laut. Makanya kami akan mencarikan alat baru untuk melakukan pengukuran ulang,” ucapnya. (C)
Reporter. Amsir
Editor: Haerani Hambali