Sempat Laku Keras Selama Pandemi COVID-19, Penjualan Tanaman Hias Kini Lesu
Kardin, telisik indonesia
Selasa, 08 Juni 2021
0 dilihat
Riyan (kiri) saat menjajakan tanamannya kepada calon pembeli. Foto: Kardin/Telisik
" Banyaknya peminat, membuat penjual tanaman hias kini mulai merambah Kota Kendari. "
KENDARI, TELISIK.ID - Banyaknya peminat, membuat penjual tanaman hias kini mulai merambah Kota Kendari.
Salah satu penjual tanaman hias yang berada di Jalan Pangeran Antasari Anduonohu, Riyan. Dari Bundaran Tank menuju Bundaran Gubernur Sultra, maka Anda harus belok kiri untuk menemukan lapaknya.
Riyan mengaku, koleksi bunganya kini mencapai 100 jenis dengan berbagai varian harga.
Mulai dari Bonsai, bunga taman hingga ruangan dijualnya. Bibitnya pun diakuinya dibeli di Pulau Jawa.
Kata Riyan, yang paling banyak diminati pembeli yakni bunga ruangan, seperti jenis Aglonema Big Roy yang harganya bervariasi, mulai dari Rp 35 ribu, Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
Ada pula jenis Susom yang dibanderol Rp 350 ribu dan Bunga Katrina seharga Rp 250 ribu, serta Bromelia Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu tergantung ukuran.
"Kalau Bunga Melati harganya Rp 25 ribu satu polybag," papar Riyan saat dijumpai di lapaknya, Selasa (8/6/2021).
Namun ada berbagai jenis bunga dalam ruangan yang paling diminati, yakni Bunga Calathea Crimson dengan harga Rp 350 ribu, Red Sumatra Rp 500 ribu dan Three Colour Rp 450 ribu.
Baca juga: Pembangunan Balai Kota Kendari, Area Parkir dan Mall Pelayanan Rampung Tahun Ini
Baca juga: Workshop Kepemimpinan, Ciptakan Pejabat Berkualitas
"Bunga-bunga inilah yang paling laris untuk dalam ruangan. Biasanya pembeli adalah pemilik rumah pribadi," terangnya.
Sementara untuk Bonsai, Riyan memiliki berbagai jenis, seperti Bonsai Putri Salju dan Anting Putri yang dibaderol seharga Rp 4,5 juta, Bonsai Wahong Rp 7 juta dan Beringin Dolar dengan harga Rp 5 juta.
"Ada juga Bonsai Kelapa yang harganya Rp 500 ribu," ujarnya.
Katanya, pada awal masa pandemi COVID-19, peminat bunga sangat ramai. Hal itu diakibatkan adanya kebijakan kerja dari rumah yang membuat masyarakat suntuk dan mengalihkan minatnya pada tanaman hias.
"Kalau awal-awal COVID-19 itu memang cukup laris, karena kan dilarang keluar sama pemerintah, jadi bunga banyak yang dibeli. Tapi sekarang-sekarang ini sudah mulai kurang pembeli," ungkapnya.
Untuk saat ini Riyan mampu menjual tanaman hiasnya hingga belasan polybag saja dalam sehari dan kebanyakan dari pemilik rumah pribadi.
"Kalau untuk bunga taman itu paling banyak diambil sama kantoran. Tapi kecuali ada yang baru dibangun kantornya," katanya.
Perawatan bunga hias terbilang mudah, cukup diberi penyiraman yang cukup, dipupuk dan dibersihkan rumputnya.
"Kalau untuk perawatan itu mudah saja," pungkasnya. (B)
Reporter: Kardin
Editor: Haerani Hambali