Sempat Terhenti, Penataan Kali Kadi Kota Kendari Tahun Ini Diselesaikan

 

Kata Erlis, saat ini tahapan review perencanaan, penataan lanjutan setelah sebelumnya terhenti. Namun, pihaknya meminta support masyarakat, karena menjadi penunjang keberhasilan penataan kota.

Baca Juga: Kali Kadia Dijadikan Ruang Terbuka Publik, Pedagang Minta DPRD Gelar RDP

Ia yakin penataan kawasan Kali Kadia akan sukses menjadi daya tarik bagi pengunjung dan bisa menambah spot wisata yang ada di Kota Lulo.

“Penataan Kali Kadia sangat baik untuk mengembalikan fungsi kali yang saat ini masih kumuh terutama di samping The Park Kendari. Kita tata bukan untuk mempersempit sungai, tapi untuk memperlancar aliran air termasuk menyaring sampah yang berasal dari hulu agar tak masuk ke Teluk Kendari,” ungkapnya.

 

Kepala Dinas lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Paminuddin mengatakan, akan terus melakukan pembersihan sampah di lingkungan Kali Kadia sehingga keindahannya tetap terjaga, sembari menunggu pembangunan segmen II.

"Kali Kadia terus ditata dan dibersihkan sampahnya, kalinya dijaga jangan sampai dipenuhi sampah. Ini juga harus ada kesadaran dari masyarakat," kata Paminuddin.

Sekedar informasi, sebelumnya Pemkot Kendari telah menuntaskan revitalisasi Kali Kadia segmen I. Saat ini Kali Kadia sudah dimanfaatkan masyarakat untuk bersantai, berolahraga, dan berwisata.

 

Penataan Kali Kadia dimulai sejak tahun 2019. Sebelumnya Kawasan Kali Kadia ditempati banyak pedagang kaki lima, namun sejak ditata, Kali Kadia kini bebas PKL, sehingga fungsinya sebagai ruang terbuka publik, semakin menambah keindahan Kota Kendari.

Baca Juga: DPRD Sorot Pemkot Terkait Aturan RTH di Kota Kendari, Imbas Relokasi Pedagang Kali Kadia

Sebelumnya Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, juga terus menyuarakan penataan Kota Kendari dari kumuh menjadi lebih indah.

Kata Yusup, penataan ruang terbuka publik memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan kualitas udara, mengurangi kebisingan, dan menciptakan ruang publik yang nyaman bagi masyarakat.

Olehnya itu, pihaknya terus mengampanyekan penataan ruang terbuka publik sehingga kesan kumuh harus diminimalisir, mengingat Kota Kendari sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara, saat ini menjadi salah satu daerah tujuan wisatawan. (A-Adv)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS