Bapelkes Sultra dan Dinas Kesehatan Buton Utara Latih Tenaga Kesehatan Puskesmas Tekan Angka Stunting

Ana Pratiwi, telisik indonesia
Senin, 27 Oktober 2025
0 dilihat
Bapelkes Sultra dan Dinas Kesehatan Buton Utara Latih Tenaga Kesehatan Puskesmas Tekan Angka Stunting
Para peserta pelatihan konseling menyusui pada hari pertama kegiatan, Senin (27/10/2025). Foto: Ist.

" Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara menyelenggarakan Pelatihan Konseling Menyusui untuk menurunkan angka stunting dan memperkuat status gizi ibu-anak "

KENDARI, TELISIK.ID — Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara menyelenggarakan Pelatihan Konseling Menyusui untuk menurunkan angka stunting dan memperkuat status gizi ibu-anak.

Pelatihan ini berlangsung Senin (27/10/2025) hingga Jumat (31/10/2025) dan diikuti oleh tenaga kesehatan dari berbagai puskesmas di Buton Utara.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, dr. Asridah, M.Kes., menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam mendukung keberhasilan program pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif.

Menurutnya, keberhasilan menyusui menjadi bagian penting dari strategi nasional dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan status gizi ibu dan anak.

Baca Juga: Dokter RS Bhayangkara Kendari Bebas Proses Hukum Dugaan Persetubuhan dan Sidang Etik Usai Korban Cabut Laporan

Asridah menilai masalah gizi di Indonesia masih kompleks. Ia menyebut salah satunya stunting, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan pola asuh yang tidak tepat.

“Melalui pelatihan ini, tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan pendampingan yang tepat kepada para ibu agar praktik menyusui berjalan optimal,” harap Asridah.

Ia menjelaskan, kebijakan pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2020-2024 menekankan penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dan peningkatan upaya promotif serta preventif.

Dalam konteks itu, kata Asridah, konseling menyusui menjadi langkah strategis yang sejalan dengan kebijakan nasional dan komitmen global terhadap peningkatan gizi anak.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia mengalami penurunan dari 64,5 persen pada 2018 menjadi 52,5 persen pada 2021. Angka tersebut masih jauh dari target pemerintah sebesar 80 persen.

“Salah satu penyebabnya adalah kurangnya dukungan dari tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan dalam menerapkan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui. Karena itu, pelatihan ini menjadi sangat penting,” tambah Asridah.

Asridah berharap seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan secara aktif dan memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kompetensi di lapangan.

“Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menjadi konselor yang efektif dalam mendukung ibu-ibu menyusui di wilayah kerja masing-masing,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bapelkes Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Mutalib, S.Kep., M.Kes, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk komitmen Bapelkes dalam memperkuat sumber daya manusia kesehatan di daerah.

Ia meminta tenaga kesehatan harus menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat, terutama ibu-ibu muda, tentang pentingnya ASI eksklusif.

Bapelkes Sultra terus berupaya menjadi pusat pengembangan SDM kesehatan yang adaptif dan responsif terhadap isu-isu prioritas nasional, termasuk pencegahan stunting.

Baca Juga: Mahasiswa Informatika dan Komputer dari Berbagai Kampus Gagas Kontribusi Digital untuk Sulawesi Tenggara

“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan tenaga kesehatan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu memberikan konseling yang empatik dan efektif di lapangan,” ungkap Mutalib.

Ia menambahkan, kegiatan pelatihan seperti ini juga menjadi bentuk sinergi nyata antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menurunkan prevalensi stunting, yang masih menjadi tantangan besar di Sulawesi Tenggara.

Pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini akan dilaksanakan secara klasikal dengan melibatkan para widyaiswara Bapelkes Sultra serta fasilitator berpengalaman di bidang gizi dan kesehatan ibu-anak.

Peserta akan mendapatkan materi teori dan praktik konseling menyusui, mulai dari inisiasi menyusu dini, pemberian ASI eksklusif hingga pendampingan pemberian makanan tambahan yang sesuai usia anak. (B-Adv)

Penulis: Ana Pratiwi

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga