Sempat Viral, Ridwan Bae Tinjau Proyek Peningkatan Kawasan Kumuh Lagasa Muna
Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 08 Juli 2023
0 dilihat
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae bersama BPPW Sulawesi Tenggara memantau proyek penataan kawasan kumuh Lagasa. Foto: Sunaryo/Telisik
" Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae memantau langsung proses pengerjaan proyek peningkatan kawasan kumuh Lagasa yang dikerjakan kontraktor PT Alfa Media Adi Jaya "
MUNA, TELISIK.ID - Proyek peningkatan kawasan kumuh Lagasa, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, sempat viral di media sosial (medsos) akibat material yang digunakan diduga tidak sesuai spesifikasi.
Karena proyek senilai Rp 15,5 miliar itu bersumber dari APBN, Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae, turun memantau langsung proses pengerjaan yang dilakukan kontraktor PT Alfa Media Adi Jaya, Sabtu (8/7/2023).
Ridwan turun bersama Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara, I Wayan Krisna Wardana, Kasatker, Heber, kontraktor, Asdar dan pengawas untuk memastikan mutu dan kualitas pekerjaan.
Ridwan mengapresiasi kepedulian masyarakat terhadap proyek peningkatan kawasan kumuh Lagasa, terkait material yang digunakan. Kata dia, sebelum mempermasalahkan material yang digunakan, masyarakat harusnya mempelajari lebih dulu spesifikasinya. Bila tidak tahu, sebaiknya bertanya pada pengawas maupun Satkernya. Jangan langsung diributkan, karena secara otomatis akan melemahkan perjuangannya di pusat terkait aspirasi masyarakat.
"Kehadiran saya di sini (Lagasa), ingin memastikan betul bagaimana mutu dan kualitas pekerjaan bisa tercapai, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Ridwan.
Baca Juga: Dua Kawasan Kumuh di Muna Ditata Gunakan APBN Rp 61 M
Mantan Bupati Muna dua periode itu menegaskan, proyek Lagasa bukan aspirasinya sebagai anggota DPR-RI. Apalagi, menjadi proyeknya untuk dikerjakan sendiri. Ia hanya memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk mengatasi kawasan kumuh Lagasa. Setelah aspirasi masyarakat tercapai, prosesnya mulai dari tender hingga penentu pemenang, dilakukan oleh balai.
"Kalau ada yang menyebut proyek Lagasa itu saya yang kerja, tidak benar. Karena saya hanya memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat," tegasnya.
Ia berharap dari kunjungannya di Lagasa, tidak ada lagi yang diributkan. Bila ada matetial yang dicuriga tidak sesuai spesifikasi, konsultasikan ke pengawas atau Satker.
"Dari hasil pemantauan, belum ada yang mencurigakan," katanya.
Kepala BPPW Sulawesi Tenggara, Wayan Krisna Wardana menerkankan pada kontraktor agar mengerjakan proyek itu sesuai spesifikasi yang telah direncanakan, sehingga bisa bermanfaat dan mutu serta kualitasnya bisa bertahan lama.
"Kita berharap pekerjaanya susuai yang telah direncanakan, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat," pintanya.
Kasatker BPPW Sulawesi Tenggara, Heber mengaku terus melakukan pengawasan terhadap proyek itu. Material-material yang digunakan seperti batu gunung dan tanah kapur, harus sesuai yang direkomendasikan.
Baca Juga: Peningkatan Kawasan Kumuh Lagasa Keciprat Rp 15,5 Miliar
"Kita terus awasi. Bila ada material yang tidak sesuai, kita minta diganti," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Lagasa, Asdam sangat bersyukur dengan masuknya program tersebut. Ia berharap proyek itu bisa cepat selesai, sehingga dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Kami sangat berterima kasih pada Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae yang dengan sungguh-sungguh mengatasi kawasan kumuh Lagasa," tukasnya. (A)
Penulis: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS