Pemprov Sumut Belum Bisa Ganti Bibit Babi yang Mati Akibat Virus ASF

Ones Lawolo, telisik indonesia
Senin, 19 Oktober 2020
0 dilihat
Pemprov Sumut Belum Bisa Ganti Bibit Babi yang Mati Akibat Virus ASF
Ilustrasi Deman Babi Afrika atau ASF. Foto: Repro Google

" Kalau bukan Babi, kita akan usulkan penggantinya seperti Sapi, Kambing, Ayam, dan Ikan. Dana bantuan tersebut kita ambil dari APBN/APBD provinsi dan daerah. "

MEDAN, TELISIK.ID - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), masih belum mempunyai langkah untuk menggantikan bibit Babi di Kepulauan Nias yang mati terinfeksi demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF), bulan lalu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap melalui Kabid Kesehatan Hewan, Drh Muhammin Damanik mengatakan, pemerintah saat ini masih fokus membersihkan ASF di daerah yang terjangkit virus tersebut.

"Kita tidak dapat memberikan Babi lagi di sana. Kita hanya fokus sampai Kepulauan Nias bersih dari ASF. Program itu juga nanti kita usulkan agar diberikan bibitan Babi. Untuk sekarang ini kita hanya bisa memperketat pengawasan di Nias agar daerah tersebut tidak terjangkit kembali ASF," ujarnya kepada Telisik.id, Senin (19/10/2020),

Drh Muhammin Damanik menyebutkan, Pemprov Sumut mempertimbangkan hewan ternak yang lain ke peternak Babi yang terdampak ASF, seperti Sapi, Kambing, Ayam, dan Ikan. Dana bantuan tersebut berasal dari APBN/APBD provinsi dan daerah.

Baca juga: Rute Penyeberangan Fery Torobulu-Tampo Kembali Difungsikan

"Kalau bukan Babi, kita akan usulkan penggantinya seperti Sapi, Kambing, Ayam, dan Ikan. Dana bantuan tersebut kita ambil dari APBN/APBD provinsi dan daerah," imbuhnya.O

Sementara, Anggota DPRD Sumut, Eduward Zega berharap kepada Pemprov agar membantu masyarakat untuk pengadaan bibit Babi yang telah diserang virus ASF di Kepulauan Nias.

Eduward Zega mengatakan, sejak terjadinya kematian ternak Babi secara massal di Kepulauan Nias, kini ternak Babi menjadi langka. Acara adat yang biasanya menggunakan daging Babi akhirnya diganti dengan Ikan

"Inilah yang kita harapkan kepada Dinas Peternakan Sumut agar segera mencari solusi pengadaan bibit Babi tersebut di Kepulauan Nias. Adat Nias pun hilang karena daging Babinya diganti dengan Ikan," kata Edward.

Seperti diketahui, sekitar April lalu terjadi wabah virus Babi di Kepulauan Nias. Di Kepulauan Nias diperkirakan puluhan ribu ternak Babi milik warga mati mendadak. (B)

Reporter: Ones Lawolo

Editor: Kardin

TAG:
Baca Juga