Peningkatan Kawasan Kumuh Lagasa Keciprat Rp 15,5 Miliar
Sunaryo, telisik indonesia
Jumat, 03 Maret 2023
0 dilihat
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae bersama Bupati Muna, LM Rusman Emba meletakkan batu pertama pembangunan talud di Desa Lagasa. Foto: Sunaryo/Telisik
" Sudah hampir ratusan miliar uang pusat diboyong Ridwan di Lagasa. Kini Ridwan kembali berhasil menggolkan anggaran peningkatan kualitas pemukiman kumuh Lagasa sebesar Rp 15,5 miliar "
MUNA, TELISIK.ID - Kawasan kumuh Lagasa, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae. Sejak Ridwan menjabat Bupati Muna tahun 2000 silam, anggaran diporsikan untuk menata kawasan pesisir pantai itu.
Laut disulap menjadi daratan, sehingga masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan bisa membangun rumah batu. Tidak sampai disitu, setelah masa jabatannya berakhir dua periode, Ridwan yang terpilih sebagai anggota DPR-RI kembali membawa cuan dari pusat untuk penataan Lagasa.
Sudah hampir ratusan miliar uang pusat yang diboyong Ridwan di Lagasa. Kini Ridwan kembali berhasil menggolkan anggaran peningkatan kualitas pemukiman kumuh Lagasa sebesar Rp 15,5 miliar.
Kepala Balai Prasarana Pemukiman Sulawesi Tenggara, I Wayan Krisna menerangkan, pekerjaan peningkatan kualitas permukiman kumuh merupakan program KemenPUPR. Muna mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 15,5 miliar berkat Wakil Ketua Komisi V, Ridwan Bae.
"Program ini berkat perjuangan Ridwan Bae," kata I Wayan Krisna, Jumat (3/3/2023) di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan talud.
Baca Juga: Dua Kawasan Kumuh di Muna Ditata Gunakan APBN Rp 61 M
Adapun item kegiatan berupa pekerjaan pengaspalan, talud, paving blok dan box cover. Kontrak pekerjaan di mulai sejak 17 Februari-15 Agustus 2023.
"Kontraktornya PT Alfa Media Adi Jaya," sebutnya.
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae mengaku memberikan perhatian terhadap Lagasa dan Batalaiworu dikarenakan menjadi pintu masuk Kabupaten Muna, sehingga nantinya bisa menyambung dengan Kota Raha.
"Kalau kumuh tidak pernah bagus, makanya perlahan kita rapikan, sehingga nantinya warga Lagasa bisa menjadi warga kota juga," ujarnya.
Mantan Bupati Muna dua periode itu mengaku, anggaran peningkatan kawasan kumuh di Muna ada dua yakni, Lagasa dan Batalaiworu. Namun, karena keterbasan APBN, terpaksa hanya dialihkan ke Lagasa.
"Anggaranya sebenarnya besar, hanya dikurangi, karena keterbatasan anggaran di pusat," ujarnya.
Mantan Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara itu berpesan pada warga untuk membantu dan memelihara bangunan yang sementara dalam proses pekerjaan.
"Untuk kontraktor perhatikan kualitasnya," pesannya.
Baca Juga: Kawasan Kumuh di Kota Kendari Terus Berkurang, Begini Upaya Pemkot
Sementara itu, Bupati Muna, LM Rusman Emba mengatakan, tujuh tahun terakhir pembangunan telah diletakan. Dukungan anggaran dari pusat berkat perjuangan Ridwan Bae, menurutnya sangat dibutuhkan untuk proses penyempurnaan.
"Apa yang dilakukan Ridwan merupakan kesinambungan pembangunan. Kami sangat apresiasi itu," ujarnya.
Mantan senator DPD-RI itu memuji Ridwan yang sudah banyak berkontribusi untuk pembangunan infrastruktur di Bumi Sowite. Bukan saja kawasan kumuh Lagasa yang diperhatikan Ridwan, melainkan juga infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, BSPS dan Rusunawa juga telah dirasakan manfaatnya.
"Kontribusi Ridwan dalam pembangunan telah banyak, kini tinggal kita sempurnakan," tandasnya. (A)
Penulis: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS