Sepi Pembeli, Penjual Ikan Asin di Kendari Rugi Hingga Puluhan Juta Rupiah
Aris Mantobua, telisik indonesia
Senin, 21 Maret 2022
0 dilihat
Ketgam: Nampak sepi pembeli ikan asin di pasar basah Mandonga. Foto: Aris Mantobua/Telisik
" Pejual ikan asin di beberapa pasar tradisional Kota Kendari nengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, dari awal pendemi hingga kelangkaan minyak goreng "
KENDARI, TELISIK.ID - Penjual ikan asin di beberapa pasar tradisional Kota Kendari nengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, dari awal pendemi hingga kelangkaan minyak goreng.
Salah seorang pedagang ikan asin di pasar panjang, Agus menerangkan, usaha yang ia lakoni berupa jual ikan asin harus merugi puluhan juta rupiah.
Ia menjelaskan, pendemi COVID-19 menaruh pengaruh besar terhadap usaha yang ia jalankan. Minat dari pembeli terhadap jualannya sangat berkurang drastis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Pembeli yang datang hanya satu dua orang dalam satu minggu," ucap Senin, (21/3/2022).
Agus menambahkan, menjelang bulan ramadan tahun-tahun sebelumnya, pendapatnya bisa mencapai jutaan rupiah. Namun, hal tersebut tidak terjadi di tahun ini, dikarenakan minat pembeli berkurang dan kelangkaan minyak menjelang bulan ramadan juga berpengaruh besar terhadap usahanya.
"Setiap yang datang di sini, mengeluh lantaran tidak punya minyak dan akhirnya tidak jadi membeli. Dari itu saya rugi lebih dari Rp 20 juta rupiah," keluhnya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Waode Muslimin. Pejual ikan asin berlokasi di pasar basah Mandonga itu menjelaskan, usaha yang ia lakoni saat ini mengalami kerugian. Imbas dari sepi pembeli hingga kelangkaan minyak goreng, jadi faktor utama dari kerugiannya.
"Rugi sekarang, apalagi ada masalah minyak, tambah rugi," keluhnya.
Baca Juga: Pengaturan Pengeras Suara Masjid Bakal Diberlakukan di Bulan Suci Ramadhan
Woade Muslimin menambahkan, konsumen yang membeli dagangan hanya berasal dari ibu rumah tangga dari Kota Kendari, yang sebelumnya banyak berasal dari luar kota.
"Orang Kendari paling beli 1/4 kilo, kalau dari luar kota lumayan banyak," jelasnya.
Sementara, Muraena, pedagang berlokasi di Pasar Paddys Market Lawata menjelaskan, kelangkaan minyak goreng membuat dagangannya sepi pembeli. Hingga dalam kurun satu hari tidak ada pembeli.
Baca Juga: Ridwan Bae Ingatkan Pentingnya Empat Pilar Kebangsaan Diimplementasikan Setiap Hari
"Ndak ada yang beli ikan sekarang," tuturnya.
Ia menambahkan, keuntungan dari usaha yang ia lakoni tidak berbengaruh besar di bandingkan dengan hari biasa.
"Malah sekarang kita mau rugi," tutupnya. (A)
Reporter: Aris Mantobua
Editor: Kardin