Skenario Tuhan

M. Najib Husain, telisik indonesia
Minggu, 21 Maret 2021
0 dilihat
Skenario Tuhan
Dr. M. Najib Husain, Dosen FISIP UHO. Foto: Ist.

" Oleh karena itu ia membedakan dua macam hubungan patron client, yaitu sebagai relasi antar manusia dan relasi antara manusia dengan seorang tokoh spritual, dalam hal ini para santo yang disebut juga patron. "

Oleh: Dr. M. Najib Husain

Dosen FISIP UHO

AGAMA adalah suatu ciri dari kehidupan sosial manusia yang universal dalam arti bahwa semua masyarakat mempunyai cara-cara berpikir dan pola perilaku yang memenuhi syarat untuk disebut agama (religious).

Banyak dari apa yang berjudul agama termasuk dalam suprastruktur: agama terdiri dari tipe-tipe simbol  citra, kepercayaan, simbol-simbol dan nilai-nilai spesifik dengan mana manusia menginterprestasikan eksistensi mereka (Sanderson, 2011).

Pada masyarakat muslim, misalnya pada komunitas tarekat Khalwatiah Samman di Sulawesi Selatan. Pola hubungan khalifah-murid karena adanya system kepercayaan terhadap karamah dan barakah yang dalam bahasa Bugis/Makassar disebut karamak dan barakkak.

Anreguru memiliki karamak dan barakkak lalu kemudian memberi karamak dan barakkak itu kepada anakguru, baik berupa benda ataupun wejangan dan nasehat kepada anakguru. Pemberian tersebut dipandang barakkak.

Pola hubungan anreguru dan anakguru menjadi kokoh sepanjang masa karena meniti di atas sistem kepercayaan yang sudah mengakar dalam tradisi tarekat berdasarkan etika dan sistem kepercayaan sufistik.

Kelebihan anreguru dilihat dari segi kemampuan ekonomi, tidak ada yang menonjol kecuali kejujuran dan kepercayaan penganutnya. Penganut tarekat telah menyerahkan dirinya kepada khalifah (anreguru) sejak ia mengucapkan baiat, bahkan khalifah dipandang pemimpin simbolis dan menjadi pusat perhatian untuk diteladani (patron) oleh para pengikutnya (clientt). (Hamid 1994).

Pada masyarakat Katholik telah diteliti oleh Foster (1961). Dalam agama ini dikenal adanya santo-santo pelindung, baik itu individual ataupun yang komunal.

Oleh karena itu ia membedakan dua macam hubungan patron client, yaitu sebagai relasi antar manusia dan relasi antara manusia dengan seorang tokoh spritual, dalam hal ini para santo yang disebut juga patron.

Baca juga: Menyoal Periode Jabatan Presiden

Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan dari kehidupan. Agama memiliki banyak narasi, sejarah suci, dan simbol, yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta.

Geertz mengungkap betapa kompleks dan mendalamnya kehidupan beragama. Agama tampak tumpang tindih dengan kebudayaan (Geertz 1992). Kompleksitas dan luasnya ruang lingkup ajaran agama dapat dilihat dalam ajaran islam.

Sebagai agama wahyu yang terakhir, Islam adalah ajaran yang komprehensif dan terpadu, yaitu mencakup bidang ibadat, perkawinan, waris, ekonomi, hubungan internasional, politik, dan seterusnya.

Seperti di dunia politik kita di Indonesia di mana hari Jumat selalu menarik, maka ada istilah di KPK  “Jumat kelabu” semasa Abraham Samad, ada juga istilah politik shalat Jumat di Pilkada DKI, mimbar Jumat tempat efektif kampanye politik Anis, ada gerakan 212 juga dilaksanakan hari Jumat 2015.

Saat Pilpres muncul tagar #PrabowoSholatJumatDimana, serta  Pelantikan tiga bupati yaitu Wakatobi, Buton Utara dan Kolaka Timur juga dilakukan pada hari Jumat.

Tepat di tanggal 19 Maret 2021 yang  juga hari Jumat, saya mendapat dua kabar yaitu hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pilkada Konsel yang menolak gugatan yang diajukan pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 3 Muh. Endang dan Wahyu Ade Pratama Irman dalam Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) Pemilihan Bupati Konawe Selatan pada 2020.

Hal itu berdasarkan amar putusan Nomor 34/PHP.BUP-XIX/2021 terkait perkara PHP Bupati Konawe Selatan Tahun 2020. “Amar putusan mengadili, dalam eksepsi menyatakan menolak eksepsi termohon dan pihak terkait untuk seluruhnya kepada pasangan Surunuddin-Rasyid.

Kabar kedua yang saya dapatkan adalah meninggalnya Bupati Kolaka Timur (Koltim) Samsul Bahri Majid di RSUD Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) sekitar pukul 19.45 Wita. Sempat dilarikan ke Puskesmas Rate-rate, Kolaka Timur, karena pingsan usai mengikuti pertandingan sepak bola dengan jajaran pengurus Partai Gerindra di Lapangan Nur Latamoro. Bupati Syamsul meninggal di usia 53 tahun.

Baca juga: Kematian Partai Politik

Semua itu adalah skenario Tuhan. Tidak pernah salah karena dia adalah sutradara kehidupan yang paling sempurna, walaupun arah politik praktis tidak bisa diduga atau seperti bola liar dan politik praktis bisa didesain keluar masuk dari pintu yang berbeda.

Tetapi sebagai orang beragama kita harus percaya kepada Tuhan, sehingga kemenangan pasangan Surunuddin Dangga-Rasyid diusung oleh Partai NasDem, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS),  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Bulan Bintang (PBB) tidak  harus dirayakan dengan euforia berlebihan.

Kekelahan Endang-Wahyu harus diterima dengan kebesesaran jiwa karena ladang pengabdian bukan hanya saat menjabat menjadi seorang bupati. Berpulangnya Samsul Bahri Majid (SB) kepada sang khalik, diterima dengan penuh keihlasan karena suatu saat kita semua akan kembali.

Jadi hilangkan semua pemikiran-pemikiran sesaat yang tidak punya dasar terhadap kematian SB, dan intinya mari kita terima semua skenario Tuhan dan kembali kepada keyakinan agama kita.

Karena agama sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan dunia gaib, khususnya dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya.

Secara khusus, agama didefinisikan sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang gaib dan suci.

Bagi para penganutnya, agama berisikan ajaran-ajaran mengenai kebenaran tertinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk untuk hidup selamat di dunia dan di akhirat.

Karena itu pula, agama dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-sistem nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan, dan menjadi pendorong serta pengontrol bagi tindakan-tindakan para anggota masyarakat tersebut untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya.

Begrson (1859-1941), pemikir prancis mengakatakan bahwa ia menemukan banyak masyarakat manusia tanpa sains, seni dan filsafat, tetapi tidak pernah ada masyarakat tanpa agama. (*)

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga