Soekarno Terharu dengan Kebaikan Sri Sultan HB IX

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Sabtu, 06 Juni 2020
0 dilihat
Soekarno Terharu dengan Kebaikan Sri Sultan HB IX
Soekarno tak sanggup menahan derai air matanya ketika menerima selembar cek 6 juta Gulden dari Sri Sultan HB IX. Foto: Ist.

" Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi. Silahkan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Salah satu cerita yang diabadikan sejarah, yakni saat Sri Sultan Hamengku Buwono IX memberikan bantuan uang untuk membiayai roda pemerintahan.

Sri Sultan HB IX saat itu mengucapkan kalimat yang membuat Soekarno menangis terharu.

"Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi. Silahkan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta," kata Sri Sultan HB IX saat itu kepada Soekarno sembari menyerahkan selembar cek 6 juta Gulden.

Kalimat itulah yang membuat Soekarno tak sanggup menahan derai air matanya.

Sebuah ketulusan yang diberikan Sri Sultan HB IX, di kala Republik Indonesia tak punya biaya untuk menjalankan roda pemerintahan ditambah lagi dengan situasi keamanan yang belum pulih.

Baca juga: 6 Juni, Mengenang Kelahiran Sosok Soekarno Sang Proklamator Indonesia

Seperti ditulis Suyono Sugondo di Jogjainside.com edisi 3 Januari 2019, sejarah mencatat bahwa peristiwa itu terjadi tak lama setelah Soekarno dikukuhkan sebagai Presiden RI di Siti Hinggil Keraton Yogyakarta pada 6 Desember 1949. Atau, setelah Soekarno dan Hatta kembali dari pengasingan.

Sebelum peristiwa tersebut, Sri Sultan HB IX juga turut andil dalam memastikan jalannya roda pemerintahan. Semisal, tawaran untuk memindahkan ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta.

"Sri Sultan HB IX adalah sosok yang all out dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik ini," ungkap Prof Oetarjo, sejarawan dan Guru Besar UGM dalam sebuah kesempatan wawancara dengan para wartawan pada tahun 2011.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Gelar Wisuda Abdi Dalem

"Coba Anda bayangkan. Seorang Raja Jawa yang berwibawa mengumumkan dirinya tidak punya apa-apa di hadapan umum," tambahnya.

Menurut Oetarjo, kala itu memang Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi untuk menopang keuangan RI yang pindah ke Yogyakarta.

Hampir semua biaya operasional untuk menjalankan roda pemerintahan, misalnya kesehatan, pendidikan, militer dan pegawai-pegawai RI, saat itu dibiayai Keraton Kesultanan Yogyakarta.

Oetarjo menambahkan, Sultan HB IX dan rakyat Yogyakarta memiliki andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Sultan dan rakyat bersatu tanpa pamrih memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan,” ujarnya sambil menyeka air mata.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Sumarlin

Baca Juga