Sosok Ahmad Fuadi, dari Wartawan jadi Penulis Buku Trilogi Negeri 5 Menara dan Biografi Buya Hamka

Ahmad Badaruddin, telisik indonesia
Selasa, 18 April 2023
0 dilihat
Sosok Ahmad Fuadi, dari Wartawan jadi Penulis Buku Trilogi Negeri 5 Menara dan Biografi Buya Hamka
Sosok Ahmad Fuadi seorang penulis novel terkenal seperti Negeri 5 Menara dan Buya Hamka yang karirnya dimulai dari seorang wartawan. Foto: Repro Instagram @afuadi

" Ahmad Fuadi lahir di Bayur Maninjau, Sumatera Barat, 30 Desember 1973. Ia dibesarkan dalam keluarga berpendidikan "

PADANG, TELISIK.ID - Bagi Telisikers yang gemar membaca buku, pasti tidak asing lagi dengan judul-judul buku best seller seperti Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna dan Rantau 1 Muara. Ketiga buku tadi adalah karya dari penulis asal Maninjau, Sumatera Barat, bernama Ahmad Fuadi.

Dilansir dari Wikipedia.com, Ahmad Fuadi lahir di Bayur Maninjau, Sumatera Barat, 30 Desember 1973. Ia  dibesarkan dalam keluarga berpendidikan. Ayahnya guru madrasah dan ibunya guru SD.

Setelah memasuki usia SMP, ia merantau ke Pulau Jawa memenuhi permintaan ibunya untuk sekolah agama di Pondok Pesantren Modern Gontor, Jawa Timur. Di sana, Ahmad Fuadi tak hanya mengenal ilmu agama, akhlak, tapi juga ilmu pengetahuan. Bahkan dengan bahasa Inggris dan Arab yang dikuasainya mengantarkannya ke dunia luar.

Setelah menghabiskan kurang lebih 6 tahun di pondok pesantren, Fuadi kemudian ikut ujian masuk perguruan tinggi negeri. Dia lolos di Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Selama di pesantren, Fuadi aktif menjadi penulis untuk majalah pesantren. Hal itu ia lanjutkan ketika berkuliah dengan menjadi penulis lepas dan kolumnis.

Ketika kuliah, ia mendapatkan kesempatan ikut program Canada World Youth (CWY), di Montreal, Kanada dengan mengambil Program Pendidikan Internasional. Selama di sana, Fuadi sempat menjadi wartawan CJSR 3 TV Communautaire di St-Raymond, Quebec, Kanada pada 1995.

Baca Juga: Larissa Chou yang Memilih Mualaf dan Beberapa Fakta Tentangnya

Selepas dari ikut program CWY, ia kembali mendapatkan kesempatan pendidikan 1 tahun di National University of Singapore dalam program SIF Fellowship pada  1997.

Lulus kuliah, berbekal pendidikan, kemampuan, dan pengalaman yang dimilikinya, Fuadi diterima di Majalah Tempo. Di sini mendapatkan pendidikan dan pelatihan sebagai wartawan profesional pada tahun 1998. Di tempat itulah dirinya bertemu dengan istrinya Danya Dewanti.

Selang setahun, ia dipercaya sebagai koresponden internasional Majalah Tempo yang ditempatkan di Washington DC, Amerika Serikat.

Di Washington DC, ia mendapat beasiswa Fulbright untuk kuliah S2 di Media and Public Affairs, The George Washington University, Amerika Serikat. Bahkan di sana, ia menjadi Asisten Penelitian School of Media and Public Affairs dan Center for Media and Public Affairs.

Karier Ahmad Fuadi semakin menanjak di Negeri Paman Sam, ia didapuk sebagai Produser TV dan Editor, Voice of America, Washington DC selama setahun hingga 2002. Sebagai koresponden internasional Tempo dan wartawan VOA, Ahmad Fuadi pernah melaporkan peristiwa besar 11 September 2001 langsung dari Pentagon, White House dan Capitol Hill.

Kesempatan emas lagi-lagi datang menghampiri Ahmad Fuadi. Ia kembali menerima beasiswa Chevening untuk berkuliah di Royal Holloway, Universitas London, Inggris dengan fokus bidang film documenter. Ia juga sempat menjadi wartawan Voice of Amerika Jakarta hingga 2005 dan Direktur Komunikasi di sebuah NGO konservasi: The Nature Conservancy hingga 2009.

Dilansir dari Viva.co.id, penyuka fotografi ini pun akhirnya menciptakan buku trilogy bagian pertama bertajuk Negeri 5 Menara pada 2009. Novel fiksi tersebut langsung meledak bahkan bertengger di jajaran Best Seller 2009. Bahkan novel ini juga dijadikan film lebar dengan judul yang sama.

Setahun kemudian, lewat buku tersebut ia meraih penghargaan Anugerah Pembaca Indonesia 2010 dan masuk dalam nominasi Khatulistiwa Literary Award. Bahkan PTS Litera, salah satu penerbit dari negeri jiran turut menerbitkan dalam bahasa melayu di negerinya.

Baca Juga: Sosok Buya Hamka, Ulama Sekaligus Novelis yang Filmnya Tayang Lebaran Nanti

Novel keduanya yang masih jadi bagian trilogi Negeri 5 Menara bertajuk Ranah 3 Warna telah diterbitkan pada 23 Januari 2011. Lalu buku ketiga dari trilogy ini bertajuk Rantau 1 Muara pun telah diluncurkan di Washington DC secara simbolis pada Mei 2013 lalu.

Pria yang aktif sebagai public speaker ini pun mendirikan Komunitas Menara, yaitu yayasan sosial untuk membantu pendidikan masyarakat yang kurang mampu. Yayasan ini sudah punya sekolah gratis untuk anak usia dini yang berdomisili di Bintaro, Tangerang Selatan.

Selain menulis trilogi Negeri 5 Menara, Fuadi juga merilis buku Man Jadda Wajada Series, Dari Datuk ke Sakura Emas, Beasiswa 5 Benua, dan Anak Rantau. Yang terbaru, dirinya menulis novel biografi Buya Hamka yang filmnya akan tayang 19 April 2023 nanti.

Tentu, hasil buah tanganya membawa sederet penghargaan, di antaranya dinobatkan sebagai Penulis dan Fiksi Terfavorit, Anugerah Pembaca Indonesia (2010), Penulis/Buku Fiksi Terbaik, Perpustakaan Nasional Indonesia (2011), dan penghargaan lainnya. (C)

Penulis: Ahmad Badaruddin

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga