SPAM Mangkrak, Aleg Asal Dapil VI Dinilai Tak Bertaring

Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 09 September 2021
0 dilihat
SPAM Mangkrak, Aleg Asal Dapil VI Dinilai Tak Bertaring
Bak penampungan SPAM Kontunaga. Foto: Sunaryo/Telisik

" Problem pada SPAM Kontunaga itu adalah air dari sumber mata air Jompi belum bisa naik ke bak penampungan yang ada di puncak Lakude, Desa Masalili "

MUNA, TELISIK.ID - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Kontunaga telah selesai dibangun sejak tahun 2020 lalu. Ironinya, SPAM yang menelan anggaran sebesar Rp 24,5 miliar itu, hingga saat ini mangkrak, karena masyarakat yang berada di Kecamatan Kontunaga dan Lohia belum bisa menikmati air bersih.

Irwan Sangia, salah satu warga Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga sangat menyayangkan mega proyek untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat itu tidak berfungsi. Ia menyoroti, para anggota legislatif (Aleg) asal daerah pemilihan (Dapil) VI yang dinilai tidak punya peran untuk mempresur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna agar bisa mengoperasikan SPAM itu.

"Para Aleg asal Dapil VI ini nampaknya tidak bertaring. Mereka terkesan mengabaikan mangkraknya SPAM itu. Buktinya, tidak ada langkah-langkah yang mereka lakukan," kata Irwan Sangia, Kamis (9/9/2021).

Syukri, Aleg asal Dapil VI mengaku, dari tahun ke tahun selalu menyuarakan persoalan air bersih yang ada di Kecamatan Kontunaga, Watoputeh dan Desa Pentiro, Kecamatan Napabalano. Bahkan, saat pembahasan LKPJ Bupati baru-baru ini, ia sempat mencak-mencak pada Kadis PUPR, Edi Uga, akibat underestimate (meremehkan) anggaran yang dialokasikan tiap tahunnya, sehingga tidak pernah cukup untuk menuntaskan persoalan air bersih.

"Kita sudah cukup lakukan upaya-upaya. Kemandekan yang membuat mangkraknya air bersih ini akibat Pemkab yang terlalu irit menganggarkan," kata Syukri.

Nah, saat ini sudah ada solusi.  Adalah dengan mendesak Pemkab untuk menganggarkan secara menyeluruh di APBD 2022. Apalagi, tahun ini merupakan tahun pertama pemerintahan LM Rusman Emba-Bachrun Labuta yang salah satu janji politiknya adalah menuntaskan persoalan air bersih. Ia juga sebagai anggota badan anggaran (Banggar) dewan, akan mendorong penganggarannya.  

"Kita sudah sampaikan ke Dinas PUPR untuk menganggarkan jangan setengah-setengah. Harus anggaranya full, sehingga tahun 2022, tidak ada lagi masyarakat yang mengeluhkan persoalan air bersih," ujar politisi Demokrat itu.

Baca Juga: Hadir di Kendari, Chef La Ode Bakal Sajikan Makanan di RM Sajian Sulawesi

Baca Juga: Bak Tsunami Kecil, Warga Batu Gong Was-Was

Koleganya, Irwan, Ketua Komisi III DPRD Muna menjelaskan, problem pada SPAM Kontunaga itu adalah air dari sumber mata air Jompi belum bisa naik ke bak penampungan yang ada di puncak Lakude, Desa Masalili. Oleh karenanya, untuk menganggarkan pipa sambungan rumah (SR) masyarakat, terlebih dahulu harus dituntaskan persoalan dari sumber mata air ke bak penampungan.

"Takutnya jangan sampai SR sudah dianggarkan, lantas air tidak bisa mengalir, semua akan menjadi sia-sia. Masyarakat pun yang akan rugi," terangnya.

Politisi Hanura itu mengaku tidak akan diam melihat persoalan air bersih yang ada di Bumi Sowite. Ia telah menyusun agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas PUPR untuk menuntaskan problem yang ada saat ini. Toh, sudah tidak ada masalah, maka tinggal penganggarannya yang diprioritaskan.

"Intinya, 2022 persoalan air bersih harua tuntas. Kami, siap mendukung penganggaranya secara menyeluruh," tukasnya. (A)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga