Suara Azan Dari Balik Gelap: Muazin Buta yang Tak Pernah Absen

R. Anugrah, telisik indonesia
Kamis, 10 April 2025
0 dilihat
Suara Azan Dari Balik Gelap: Muazin Buta yang Tak Pernah Absen
Laode Rauf saat mengumandangkan Azan Zuhur di Masjid Hamdanu Tayyibah pada Rabu, (9/4/2025). Foto: R. Anugrah/Telisik.

" Meski tak lagi bisa melihat dunia, Laode Rauf (69) tetap menjadi penunjuk waktu bagi warga sekitar lewat suaranya yang lantang mengumandangkan adzan di Masjid Hamdanu Tayyibah, Lorong Puncak Merak, Jalan Diponegoro, Kelurahan Benu-benua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Meski tak lagi bisa melihat dunia, Laode Rauf (69) tetap menjadi penunjuk waktu bagi warga sekitar lewat suaranya yang lantang mengumandangkan adzan di Masjid Hamdanu Tayyibah, Lorong Puncak Merak, Jalan Diponegoro, Kelurahan Benu-benua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

Kehilangan kedua penglihatannya sejak tahun 2016 atau 9 tahun lalu, namun tidak melunturkan semangatnya.

Setiap hari sebelum waktu salat tiba, Laode Rauf perlahan melangkahkan kaki dari rumah sederhananya menuju masjid yang berjarak sekitar 50 meter. Dengan tongkat kayu di tangan dan jalan yang sudah ia hafal di luar kepala. Ia menjadi Muazin (pengumandang azan) yang kini diandalkan warga sekitar.

Baca Juga: Ribuan Obat Narkotika Hilang di RS Bahteramas, Wagub Sultra Hugua Curigai Internal

Laode Rauf mengaku, telah melakukan berbagai macam pengobatan dalam upaya menyembuhkan penyakitnya hingga operasi mata pada tahun 2019, namun tidak memberikan perubahan.

"Saya sudah berobat di mana-mana. Pernah juga dioperasi pada tahun 2019 namun tidak sembuh," ucap Laode Rauf.

Dulu, Laode Rauf bekerja sebagai buruh bangunan. Namun, setelah kebutaan melanda, ia kehilangan mata pencaharian dan hanya bisa menunggu waktu salat.

"Di masjid, sejak tahun lalu saya dimasukan sebagai salah satu imam, tapi saya sebagai muazin sebenarnya," tuturnya sambil tersenyum.

Untuk menyambung hidup, Laode Rauf mengungkapkan, hanya bisa mengandalkan penghasilan dari menjadi pengurus di Masjid Hamdanu Tayyibah dengan honor Rp 500.000 per bulan.

Ia juga mengaku, sering mendapat bantuan dari pemerintah dan lembaga-lembaga sosial.

Baca Juga: Pemprov Sultra Prioritas Benahi Infrastruktur pada 2026

"Kalau bantuan sering. Kadang beras, kadang juga uang tunai. Tapi saya tidak tau pasti itu program apa. Waktunya tidak menentu, kadang tiap 2 bulan, kadang juga 3 bulan lagi baru ada," tambahnya lagi.

Saat ditanya mengenai harapannya kepada pemerintah, Laode Rauf berharap agar ia mendapatkan bantuan lansia. Selain itu, bantuan renovasi terhadap rumahnya juga selalu ia harapkan dari pemerintah.

"Sering ada orang datang mendata saya, katanya untuk bantuan lansia. Tapi sampai sekarang tidak pernah ada. Selain itu, rumahku ini agar bisa diperbaiki," tutupnya.

Saat ini, Laode Rauf tinggal bersama istri dan satu orang anaknya. (C)

Penulis: R. Anugrah

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

TAG:
Baca Juga