Sultra Posisi Keempat se-Indonesia Masyarakatnya Tidak Percaya COVID-19
Siswanto Azis, telisik indonesia
Rabu, 11 November 2020
0 dilihat
Suasana penyerahan bantuan hibah dari Satgas COVID-19 ke Gugus Tugas Sultra. Foto: Diskominfo
" Di Sultra sebanyak 89 orang jurnalis tercatat berpartisipasi dalam FJPP. Dua jurnalis Telisik.id diantaranya ikut aktif dalam program tersebut. "
KENDARI, TELISIK.ID - Berdasarkan hasil survei BNPB, persentase ketidakpercayaan masyarakat Sulawesi Tenggara terhadap COVID-19 mencapai 22,36 persen.
Dengan persentase tersebut, menempatkan Provinsi Sulawesi Tenggara berada dalam posisi keempat nasional tingkat ketidakpercayaannya masyarakat terhadap COVID-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19, Letnan Jenderal Doni Monardo melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa 10 November lalu.
Saat melalukan pertemuan dan rapat koordinasi bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi, Doni mengemukakan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat Sultra terhadap kemungkinan mereka terserang COVID-19.
Kendatipun demikian, kata Doni, di kalangan masyarakat juga mulai tumbuh kesadaran untuk melakukan edukasi secara sukarela ke masyarakat. Salah satu elemen masyarakat tersebut adalah komunitas wartawan.
Mereka menggabungkan diri pada Forum Jurnalis Perubahan Perilaku (FJPP) yang berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat melalui tulisan-tulisan mereka.
Di Sultra sebanyak 89 orang jurnalis tercatat berpartisipasi dalam FJPP. Dua jurnalis Telisik.id diantaranya ikut aktif dalam program tersebut.
Baca juga: 10.170 Pelaku UMKM Kendari Daftar Banpres
Dalam pemaparannya, Doni sangat mengapresiasi partisipasi para wartawan dalam upaya kampanye perubahan perilaku di masa pandemi Corona.
Dalam road show tersebut Doni Monardo turut menyalurkan paket bantuan BNPB pada Pemprov Sultra dan Rumah Sakit Bahteramas serta dana hibah dalam rangka rehabilitasi konstruksi pasca bencana di sejumlah daerah di Sultra.
Adapun bantuan yang diberikan kepada Pemprov Sultra terdiri dari ventilator (2 unit), hand sanitizer (20 jerigen), masker kain (150 ribu lembar), masker medis (20 ribu lembar), shoe cover (2.000 pieces), gloves atau sarung tangan (500 pieces), googles (250 pieces), desinfektan sprayer (5 pieces), hand spray (1.000 pieces), faceshield (5000 pieces), dan APD premium (10 ribu pieces).
Khusus RSUD Bahteramas bantuan BPBD yang diterima terdiri dari PCR Biosewoom (5.000 test), RNA Bionner (5.000 test), dan VTM+Swab KH medical (5.000 test).
Sedangkan dana hibah untuk rehabilitasi konstruksi pasca bencana. Dimana Kabupaten Buton menjadi yang terbanyak menerima dana rekonstruksi pasca bencana yakni senilai Rp 18,5 miliar. Disusul Buton Tengah Rp 12,25 miliar, Kabupaten Muna Barat Rp 8,071 miliar dan Pemprov Sultra Rp 126,7 juta.
Bantuan dana hibah untuk tiga kabupaten tersebut dalam bentuk pekerjaan fisik yang baru dimulai tahun anggaran 2021 mendatang.
Sebelumnya, pada tahun anggaran 2019, BNPB juga telah menyalurkan dana hibah serupa ke Konawe Utara, Kolaka Utara, Muna, Buton Selatan, Kota Baubau dan Kendari. Total anggaran BNPB yang diturunkan dalam rentang tahun anggaran 2019-2020 ke Sultra mencapai Rp 133.501.563.000. (B)
Reporter: Siswanto Azis
Editor: Fitrah Nugraha