Syarat Sekolah Unggulan Garuda, Makin Miskin Diklaim Gampang Diterima dan Beasiswa 80 Persen Terjamin
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 19 Mei 2025
0 dilihat
Semakin miskin, peluang masuk Sekolah Unggulan Garuda justru makin besar. Foto: Repro Antara.
" Konsep penerimaan siswa di Sekolah Unggulan Garuda menghadirkan pendekatan baru yang terbalik dari sistem lama "

JAKARTA,TELISIK.ID - Konsep penerimaan siswa di Sekolah Unggulan Garuda menghadirkan pendekatan baru yang terbalik dari sistem lama.
Jika sebelumnya kemampuan ekonomi tinggi menjadi kunci masuk sekolah unggulan, kini justru siswa dari keluarga miskin dinyatakan paling berpeluang diterima. Bahkan, 80 persen dari total murid dijamin mendapat beasiswa penuh.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menegaskan bahwa Sekolah Unggulan Garuda berbeda sepenuhnya dengan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang telah dihapus Mahkamah Konstitusi pada tahun 2013.
Ia menegaskan bahwa sekolah ini dibentuk berdasarkan prinsip inklusivitas dan pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia.
“80 persen dari muridnya akan diberikan beasiswa. Asas penerimaannya berdasarkan asas ekonomi di mana semakin miskin semakin mungkin diterima. Terbalik sekali, berbeda sekali dengan RSBI,” ujar Stella dalam media briefing di Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Kompas, Senin (19/5/2025).
Baca Juga: Beasiswa Garuda 2025 Resmi Dibuka, Ini Syarat S1 Kuliah Gratis dan Biaya Hidup ke Luar Negeri
Menurut Stella, kehadiran Sekolah Unggulan Garuda adalah bentuk nyata dari upaya pemerintah dalam memberikan ruang bagi siswa berprestasi dari berbagai lapisan ekonomi.
Sekolah ini tidak hanya membuka pintu bagi siswa unggulan dari kalangan menengah atas, tetapi juga sangat memprioritaskan siswa dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Stella juga menyampaikan bahwa pembangunan sekolah ini menyasar wilayah dengan keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur pendidikan.
“Saya rasa sangat sulit kita bilang ini sekolah eksklusif, tapi dibangunnya di Nabire Papua Tengah atau dibangunnya di Belitung Timur. Tentu saja tidak (eksklusif), ini sekolah yang sangat inklusif,” tegasnya.
Pemerintah berkomitmen menjadikan Sekolah Unggulan Garuda sebagai wadah pendidikan yang terbuka bagi semua. Termasuk dalam hal ini adalah siswa penyandang disabilitas. Stella menegaskan bahwa tidak akan ada kuota khusus karena semua siswa mendapat akses dan perlakuan yang sama.
“Jadi tidak ada perbedaan, tapi memang ada pemikiran bahwa itu harus bisa sangat inklusif. Apakah akan ada kuota khusus (untuk disabilitas) begitu? Tidak, tidak akan ada kuota khusus. Karena ini diberikan akses penyeimbang untuk semuanya,” jelas Stella lebih lanjut.
Wakil Menteri tersebut juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan langsung ke berbagai lokasi calon Sekolah Unggulan Garuda di Indonesia. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan pembangunan dan transformasi sekolah-sekolah yang ditunjuk.
Salah satu lokasi yang telah dikunjungi adalah Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah ini dipilih langsung oleh Presiden Prabowo Subianto karena dinilai sangat membutuhkan akses pendidikan berkualitas.
Baca Juga: Seleksi Beasiswa SDM Sawit 2025 Resmi Dibuka untuk Ribuan Calon Mahasiswa, Ini Syarat yang Dibutuhkan
“Ini akan dibangun Sekolah Garuda baru di Soe, di Kabupaten TTS. Dan ini Alhamdulillah kemarin sudah serah terima di Kementerian Saintek, Pak Menteri, Prof. Brian Yuliarto sudah menerima surat hibah dari tanahnya,” kata Stella menjelaskan proses awal pendirian sekolah tersebut.
Pemerintah melalui Kemendikti Saintek menargetkan pembangunan 40 sekolah unggulan di berbagai provinsi di Indonesia hingga tahun 2029. Sekolah-sekolah tersebut akan menggunakan Kurikulum International Baccalaureate (IB) yang dikenal sebagai kurikulum berstandar internasional.
Saat ini, sudah terdapat 12 Sekolah Unggulan Garuda Transformasi yang telah diresmikan dan tersebar di 11 provinsi di Indonesia. Empat di antaranya berada di Pulau Jawa dan sudah masuk dalam daftar 1.000 sekolah terbaik di Indonesia berdasarkan nilai UTBK tahun 2022. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS