Temui Massa, Aleg Sultra Jamin Poros Laiba-Wakumoro Segera Diperbaiki
Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 25 Juni 2020
0 dilihat
LM Marsudi, Anggota Komisi III DPRD Sultra didampingi Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho menemui pendemo. Foto: Sunaryo/Telisik
" Mobil KPU kita lepas, tapi jalan tetap kita blokir. Kalau dengan tiga hari mereka tidak implementasikan kesepakatan, kita akan aksi yang lebih besar lagi. "
MUNA, TELISIK.ID - Anggota Legislatif (Aleg) Sultra akhirnya memenuhi tuntutan Forum Masyarakat (Frasa) Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi yang telah melakukan blokade jalan provinsi.
LM Marsudi, anggota Komisi III DPRD Sultra, Kamis (25/6/2020) bersama Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho menemui massa aksi.
Di hadapan massa, pria yang kerap disapa Andindi itu menjamin bahwa perbaikan poros Laiba-Wakumoro tidak harus menunggu anggaran tahun 2021. Tahun ini, ia mendesak Pemrov Sultra melalui Dinas Bina Marga untuk mengalihkan sebagian anggaran peningkatan jalan poros Lagadi-Lakapera yang dipusatkan di Wakuru, Kecamatan Tongkuno buat perbaikan di poros Laiba-Wakumoro.
"Anggaran sebesar Rp 8,8 miliar untuk di Muna, bukan hanya terpusat di satu poros, tapi harus dilihat yang paling urgent kerusakannya. Yang jadi catatan untuk poros Laiba-Wakumoro tidak harus menunggu 2021," ungkap Andindi.
Untuk lebih menyakinkan massa, politisi PKB itu menghubungi Kadis Bina Marga Sultra, Abdul Rahim. Melalui ponsel, Abdul Rahim menjelaskan, untuk perbaikan jalan provinsi anggarannya terbatas tidak sesuai dengan jumlah kerusakan di setiap daerah yang jumlahnya sekitar 1.009 km. Makanya, penggaranannya dilakukam secara bertahap.
Nah, di Muna tahun ini hanya kebagian Rp 8,8 miliar. Itupun dipusatkan di Wakuru. Karena muncul gejolak di masyarakat, pihaknya akan melakukan review anggaran tersebut.
Baca juga: Kapal Tabrakan, Satu Nelayan Hilang di Perairan Cempedak
"Kita akan bahas dulu dan carikan solusi terbaik. Intinya, kita akan fungsionalisasikan sebagian anggaran di Wakuru untuk Laiba-Wakumoro," ungkapnya.
Pernyataan Abdul Rahim itu tidak membuat puas massa. Mereka mendesak agar Abdul Rahim turun langsung ke lapangan dan membuat pernyataan tertulis.
"Kalau hanya penyampaian lewat telepon, kami belum berkeyakinan besar. Karena, sudah bosan dengan janji-janji seperti ini. Tahun 2019 lalu juga modelnya seperti ini, hanya janji. Makanya, turun langsung temui kami dan buat pernyataan," kata Boi, Korlap Aksi.
Sebelum Kadis Bina Marga turun ke lapangan, massa masih tetap akan melakukan penutupan jalan. Massa memberikan waktu selama tiga hari. Bila pihak Bina Marga tidak juga turun, maka massa akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.
"Mobil KPU kita lepas, tapi jalan tetap kita blokir. Kalau dengan tiga hari mereka tidak implementasikan kesepakatan, kita akan aksi yang lebih besar lagi," tegas Boy.
Reporter: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali