Tenaga Pendidik di Buteng Keluhkan Akses Jalan yang Rusak
Mutarfin, telisik indonesia
Selasa, 16 Maret 2021
0 dilihat
Jalan menuju sekolah di Desa Dahiango yang rusak. Foto: Mutarfin/Telisik
" Rata-rata guru yang mengajar di sini berasal dari kecamatan sebelah, hanya beberapa saja yang asli dari desa ini. "
BUTON TENGAH, TELISIK.ID - Akses jalan pada umumnya adalah faktor utama penunjang kemudahan dalam beraktivitas, tak terkecuali di sektor pendidikan.
Tenaga pendidik di Buton Tengah tepatnya di Desa Dahiango, membutuhkan tenaga ekstra jika hendak ke sekolah. Pasalnya, akses jalan yang akan ditempuh jauh, rusak dan berbatu. Kerusakan jalan ini sudah semakin parah dan bertambah. Sedikitnya sepanjang 9 kilometer ruas jalan tersebut yang mengalami kerusakan parah.
Tenaga pendidik di salah satu sekolah, R (42) menjelaskan, dia sudah kurang lebih 2 tahun mengajar di SD Negeri 20 Mawasangka bertugas sebagai kepala sekolah. Selama itu pula, kondisi jalannya seperti ini, ditambah lagi jalur yang ditempuh cukup jauh, kurang lebih 9 kilo meter masuk ke dalam setelah melewati jalan poros.
Baca juga: Pemda dan DPRD Konsel Tetapkan Hasil Reses
"Rata-rata guru yang mengajar di sini berasal dari kecamatan sebelah, hanya beberapa saja yang asli dari desa ini," ungkapnya, Selasa (16/3/2020).
Ia berharap agar fasilitas jalan menuju ke sekolah-sekolah di desa ini dapat dibenahi agar guru yang mengajar merasa terbantu.
Berdasarkan pantauan Telisik.id dan informasi yang dihimpun, jalur yang ditempuh menuju Desa Dahiango cukup jauh masuk ke dalam, melewati hutan dan masih minim pemukiman. Ditambah lagi tidak didapati bengkel satupun. Pada umumnya memang masih butuh sentuhan dari Pemda.
Desa Dahiango memiliki dua sekolah yaitu SMPN 29 Buteng dan SDN 20 Mawasangka yang letaknya berhadapan. (B)
Reporter: Mutarfin
Editor: Haerani Hambali