Meneladani Perilaku Rasulullah SAW Sebagai Kepala Keluarga

Haerani Hambali, telisik indonesia
Senin, 27 September 2021
0 dilihat
Meneladani Perilaku Rasulullah SAW Sebagai Kepala Keluarga
Berbuat kepada istri adalah salah satu teladan Rasulullah. Foto: Repro Sindonews.com

" Nabi Muhammad SAW selalu memberikan nasihat kepada para sahabat. Menurut beliau, seorang suami semestinya bersikap lemah lembut terhadap istri dan anak-anaknya "

KENDARI, TELISIK.ID - Meskipun sibuk sebagai pemimpin umat dan masyarakat, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tak pernah melalaikan kewajibannya dalam rumah tangga.

Beliau bahkan sering membantu istrinya, Aisyah, dalam beberapa pekerjaan di rumah.

Dikutip dari Republika.co.id, dalam buku Muhammad Sebagai Suami dan Ayah, dikisahkan bagaimana teladan Rasulullah SAW dalam menjalankan peran sebagai kepala keluarga.

Rasulullah SAW tidak segan-segan turun tangan membantu. Menurut Aisyah RA seperti diriwayatkan Bukhari, Nabi tak pernah merasa risih menyibukkan diri dalam pekerjaan rumah tangga. Misalnya, menjahit baju yang sobek, menyapu lantai, memerah susu kambing, belanja ke pasar, membetulkan sepatu dan kantung air yang rusak, atau memberi makan hewannya.

Bahkan Rasulullah SAW pernah memasak tepung bersama-sama dengan pelayannya. Beliau juga memperbaiki dinding rumahnya. Apa-apa yang dapat dikerjakannya sendiri maka tidak sampai meminta bantuan orang lain dalam urusan ini.

Nabi Muhammad SAW selalu memberikan nasihat kepada para sahabat. Menurut beliau, seorang suami semestinya bersikap lemah lembut terhadap istri dan anak-anaknya.

Setiap Muslim hendaknya mencontoh teladan Nabi SAW. Janganlah para lelaki membenci semua yang ada pada wanita karena kelemahan yang ada padanya.

Setiap istri, setiap wanita, memiliki kekurangan. Namun di balik kekurangan, pastilah terdapat kelebihannya. Sabda Nabi SAW, "Janganlah seorang mukmin laki-laki memarahi seorang mukminat. Jika ia merasa tidak senang terhadap satu perangainya, maka ada perangai lain yang dia sukai." (HR Muslim).

Abu Hurairah RA merekam nasihat Rasulullah SAW soal cara yang baik dalam menasihati wanita. Rasulullah SAW bersabda, "Sampaikanlah pesan kebaikan kepada kaum wanita karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika kalian ingin meluruskannya, maka kalian mematahkannya, jika kalian biarkan saja, niscaya ia akan tetap bengkok." (Muttafaq 'Alaih).

Rasulullah adalah sosok suami yang paling mesra terhadap istri-istrinya. Sebagai hamba yang diberi amanah untuk menyebarkan syariat Islam, beliau menjalankannya dengan semangat, kesabaran, dan tekad yang teguh demi agama Allah.

Beliau mampu bersikap dan bertindak yang terbaik dalam kondisi apapun. Di medan perang, beliau menjadi sosok pemimpin yang menguasai strategi dan mampu mengalahkan musuh. Di tengah masyarakat beliau menjadi sosok teman, sahabat, guru yang berwibawa.

Di rumahnya, Rasulullah adalah sosok penyayang dan kepala rumah tangga yan adil dan mampu memberikan rasa aman serta kebahagiaan bagi istrinya. Tidak salah jika beliau dijadikan sebagai teladan bagi seluruh umat Islam.

Dikutip dari waspada.co.id, berikut ini beberapa cara Rasulullah untuk menjaga kemesraan yang dikutip dari hadis-hadis dan riwayat yang menceritakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sebagai jalan teladan dalam kehidupan rumah tangga dan bernilai ibadah kepada Allah.

1. Membukakan pintu untuk istrinya

Dari Anas, dia berkata: Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut. (HR Bukhari).

2. Mencium istri ketika pergi dan datang

Dari Aisyah RA, bahwa Nabi Salallahu Alaihi Wassalam biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau salat dan tidak mengulangi wudhunya. (HR Abdurrazaq).

3. Makan/minum sepiring/segelas berdua dengan istrinya

Dari Aisyah RA ia berkata: Saya dahulu biasa makan his (sejenis bubur) bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod)

Dari Aisyah RA, ia berkata: Aku biasa minum dari gelas yang sama ketika haid, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum (HR Abdurrozaq dan Said bin Manshur, dan riwayat lain yang senada dari Muslim.)

4. Menyuapi istrinya

Dari Saad bin Abi Waqosh RA berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu (HR Bukhori (VI/293) dan Muslim (V/71).

5. Memanjakan istri yang sakit

Diriwayatkan oleh Aisyah RA, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. (HR Bukhari No 4750, HR Muslim No 2770).

6. Bersenda gurau dan bermesraan

Aisyah RA dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tertawa melihat mereka. (HR Nasai dengan isnad hasan).

Dari Zaid bin Tsabit berkata tentang Rasulullah: suka bercanda dengan istrinya (HR Bukhari).

7. Melayani istri

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda: Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya (HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban, hadits hasan shahih).

8. Memberi hadiah

Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, Ketika Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.

Ia (Ummu Kultsum) berkata, Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah. (HR Ahmad).

9. Tetap romantis saat istri sedang haid

Haid adalah sesuatu yang alamiah bagi wanita. Berbeda dengan pandangan kaum Yahudi, yang menganggap wanita haid adalah najis besar dan tidak boleh didekati.

Ketika Aisyah RA sedang haid, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah membangunkannya, beliau lalu tidur di pangkuannya dan membaca Al-Qur'an (HR Bukhari no 7945).

10. Istri memberi parfum ke badan suaminya

Aisyah RA berkata: Aku meminyaki Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, kemudian beliau berkeliling kepada istri-istrinya. Lalu beliau berihram dan menyebarlah bau minyak wangi (H.R. Bukhari).

Dan Aisyah RA berkata: Aku telah meminyaki Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dengan sebaik-baik minyak wangi (H.R. Bukhari).

Baca Juga: Dahsyatnya Keistimewaan Salat Isya dan Subuh Berjamaah

Baca Juga: Manfaat Berwudhu, Menjadi Cahaya di Hari Kiamat

11. Sering mencium istri

Mencium istri dengan penuh kasih sayang, sangatlah mulia dan romantis.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa (HR Nasai dalam Sunan Kubra II/204).

12. Mengantar istri

Shafiyyah, istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menceritakan bahwa dia datang mengunjungi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Ketika beliau sedang melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, dia berbicara dekat beliau beberapa saat. Kemudian berdiri untuk kembali. Nabi SAW juga ikut berdiri untuk mengantarkannya. (Dalam satu riwayat492 dikatakan: Nabi SAW berada di masjid. Di samping beliau ada para istri beliau. Kemudian mereka pergi (pulang). Lantas Nabi SAW berkata kepada Shafiyyah binti Huyay: Jangan terburu-buru, agar aku dapat pulang bersamamu’) (HR Bukhari dan Muslim).

13. Memperhatikan perasaan istri

Sesungguhnya ketika suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar- Rafi dari Abu Said Alkhudzri RA).

14. Segera menemui istri jika tergoda

Dari Jabir, sesungguhnya Nabi SAW pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu. (HR Tirmidzi).

15. Berpelukan saat tidur

Perilaku Rasulullah yang menggambarkan tentang hal ini, Rasulullah berkata :

Mendekatlah kepadaku, hangatkanlah diriku, hangatkanlah diriku. Lalu kukatakan pada beliau, saya sedang haid. Beliau berkata, walaupun engkau sedang haid, singkaplah kedua pahamu. Lalu kubukakan kedua pahaku dan beliau meletakkan pipi dan kepalanya (juga dadanya) di atas kedua pahaku (aku mendekap beliau) hingga beliau merasa hangat dan tertidur. (H.R. Bukhari).

16. Membantu pekerjaan rumah tangga

Aisyah RA pernah ditanya: Apa yang dilakukan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. di rumahnya? Aisyah menjawab: Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya. (HR Bukhari).

17. Tiduran di pangkuan istri

Dari Aisyah RA, ia berkata, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid, kemudian beliau membaca al-Quran. (HR Abdurrazaq).

18. Mandi bersama istri

Aisyah RA pernah mandi satu bejana bersama Nabi. Berkata Aisyah: Aku mandi bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam satu bejana, aku mendahuluinya dan ia mendahuluiku (mengambil wadah) sampai-sampai ia berkata: tinggalkan untukku, dan aku berkata, tinggalkan untukku. (H.R. An Nasai I/202).

19. Disisir istri

Dari Aisyah RA, ia berkata, Saya biasa menyisir rambut Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, saat itu saya sedang haid.(HR Ahmad).

20. Membelai istri

Adalah Rasulullah SAW tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya. (HR Ahmad).

Demikian indahnya teladan Nabi dalam memperlakukan perilaku istri-istri beliau.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarga/istrinya. Dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istri/keluargaku (HR Tirmidzi). (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga