Tetap Bersyukur Meski Serba Kekurangan
Tim Telisik, telisik indonesia
Sabtu, 19 November 2022
0 dilihat
Hidup dari memulung, Karumi selalu bersyukur atas segala nikmat yang ia peroleh, meski sangat kekurangan. Foto: Kardi/Telisik
" Karumi (55), ibu yang sehari-hari mencari nafkah dengan memulung barang bekas, selalu bersyukur atas apa yang diperolehnya "
KENDARI, TELISIK.ID - Setiap orang menginginkan kehidupan yang serba berkecukupan. Namun terkadang ikhtiar yang dilakukan penuh dengan cobaan yang harus dilewati.
Namun nyatanya, bukan harta berlimpah yang membuat seseorang merasa cukup, namun dengan bersyukur, kita dapat merasa serba cukup.
Karumi (55) salah satunya. Ibu yang sehari-hari mencari nafkah dengan memulung barang bekas, selalu bersyukur atas apa yang diperolehnya. Meski setiap hari ia selalu kelelahan setelah menyusuri jalan-jalan Kota Kendari untuk mencari barang bekas yang bisa ditukar dengan rupiah.
Ia memiliki tekad yang luar biasa. Walaupun ia seorang perempuan, ibu rumah tangga yang harus mengurus rumah, ia tetap semangat memulung demi memproleh penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang ia bergantian dengan suaminya memulung.
Ia tinggal di Jalan Bahagia, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, bersama suami dan anak angkatnya sudah ia anggap anak sendiri.
Baca Juga: Suami Sakit Paru-Paru, Istri jadi Tulang Punggung Keluarga Sebagai Pemulung
Hasil dari mulung ia kumpulkan sedikit demi sedikit lalui ia timbang. Sekali menimbang biasanya ia mendapatkan Rp 500 ribu. Dalam sebulan, biasanya dia menimbang dua kali. Tentu saja hasilnya pas-pasan, untuk makan saja kadang tak cukup.
"Sekali menimbang biasanya dapat Rp 500 ribu nak," ucapnya saat ditemui Telisik.id di salah satu tempat pembuangan sampah, Jumat (18/11/2022).
Saat itu sedang hujan gerimis. Tapi tidak menghalanginya untuk tetap mengais rezeki, lewat botol-botol bekas yang bagi orang lain justru dianggap barang tidak berguna. Hanya itu yang bisa dia lakukan untuk membantu suaminya mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Setiap hari, ia mulai memulung dari pukul 10.00 pagi. Ia pulang tidak menentu, terkadang ketika merasa capek ia akan pulang untuk berganti dengan suaminya.
Baca Juga: Putus Sekolah, Pria Ini Terpaksa jadi Pengamen
Salah seorang pengendara yang lewat di depan kantor Imigrasi Kendari, Novi, mengaku pernah melihat Karumi berjalan sambil mendorong gerobaknya di tengah hujan.
"Pernah saya lihat ibu itu hujan-hujanan sambil tarik gerobaknya," ucapnya iba.
Novi mengaku salut pada Karumi karena meski umurnya tak muda lagi, pekerjaan berat itu mampu dia lakoni agar keluarganya bisa makan. Dia pun berharap agar wanita-wanita hebat seperti Karumi selalu diberikan kekuatan dan kesehatan. (A)
Penulis: Kardi
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS