Tsunami dari Megathrust Diklaim Gulung Ibu Kota dalam Waktu 2,5 Jam
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 04 Januari 2025
0 dilihat
Tsunami megathrust diklaim mencapai Jakarta hanya dalam 2,5 jam. Foto: Repro Portal Informasi Indonesia
" Gempa megathrust di selatan Jawa diprediksi bisa memicu tsunami "
JAKARTA, TELISIK.ID - Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN memperingatkan potensi bencana besar. Gempa megathrust di selatan Jawa diprediksi bisa memicu tsunami.
Peneliti BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, meminta masyarakat waspada terhadap risiko ini. Rahma menyebut segmen megathrust selatan Jawa menyimpan energi tektonik besar. Energi tersebut diperkirakan dapat memicu gempa magnitudo 8,7 hingga 9,1.
"Gempa ini bisa memicu tsunami besar menuju Jakarta dalam 2,5 jam," jelas Rahma, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (4/1/2025).
Simulasi BRIN menunjukkan gelombang tsunami setinggi 20 meter mengancam pesisir selatan. Di Selat Sunda, gelombang diperkirakan mencapai 3-15 meter. Sementara di pesisir Jakarta, ketinggian tsunami diperkirakan sekitar 1,8 meter.
Fenomena megathrust sebelumnya pernah terjadi, seperti tsunami Pangandaran 2006. Tsunami ini dipicu oleh marine landslide dekat Nusa Kambangan, menunjukkan risiko berulang. Rahma menegaskan, "Energi zona subduksi terus bertambah."
Baca Juga: Gempa Megathrust Diprediksi Bakal Terjadi di Indonesia, Ini Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
BRIN mendorong mitigasi risiko melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural melibatkan pembangunan tanggul penahan tsunami dan pemecah ombak. Vegetasi alami seperti mangrove dan pandan laut juga disarankan.
"Vegetasi pesisir dapat meredam energi gelombang tsunami secara signifikan," tambah Rahma.
Pendekatan non-struktural meliputi edukasi mitigasi bencana dan pelatihan evakuasi. Jalur evakuasi dan lokasi aman juga harus disiapkan dengan matang.
BRIN juga menekankan pentingnya sistem peringatan dini yang efektif. Edukasi masyarakat harus dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh.
Untuk wilayah Jakarta, retrofitting bangunan sangat diperlukan. Struktur bangunan harus diperkuat untuk menghadapi gempa kuat.
"Retrofitting penting di kawasan padat untuk mencegah kerusakan masif," ungkap Rahma.
Selain itu, kawasan industri seperti Cilegon perlu meningkatkan keamanan. Gempa dapat memicu kebakaran akibat kebocoran bahan kimia di pabrik. Standar keamanan ketat harus diterapkan untuk mencegah secondary hazard.
Baca Juga: Tsunami Raksasa 200 Meter di Greenland Bikin Bumi Bergetar Sembilan Hari
Penelitian paleotsunami menunjukkan megathrust selatan Jawa berulang setiap 400-600 tahun. Terakhir terjadi pada 1699, energi kini mencapai titik kritis.
BRIN terus bekerja sama dengan KKP, BMKG, dan institusi terkait. Fokus mereka memperkuat sistem peringatan dini tsunami di Selat Sunda. Teknologi modern diharapkan meningkatkan efektivitas mitigasi bencana.
Peringatan 20 tahun tsunami Aceh menjadi momen meningkatkan kesadaran publik. "Dengan riset dan teknologi, mitigasi dapat dilakukan sistematis," tutup Rahma. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS