Ungkap Seni Ukir Nisan Etnis Cia-Cia Lewat Film, Pemda Buton Selatan: Ini Harus Dikenal Dunia

Sofi Insan Wardani, telisik indonesia
Rabu, 26 Juli 2023
0 dilihat
Ungkap Seni Ukir Nisan Etnis Cia-Cia Lewat Film, Pemda Buton Selatan: Ini Harus Dikenal Dunia
Kadis Kebudayaan Buton Selatan dalam acara pemutaran perdana film dokumenter “Pande Paho Mayasa” sebuah film yang mengangkat tentang pengrajin nisan etnis Cia-Cia yang mengandung nilai dan kearifan budaya lokal. Foto: Ist.

" Salah satu etnis yang tersebar di wilayah Buton Selatan, adalah Cia-Cia yang dikenal dengan keanekaragaman budaya dan tradisi adat yang begitu sakral "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Salah satu etnis yang tersebar di wilayah Buton Selatan, adalah Cia-Cia yang dikenal dengan keanekaragaman budaya dan tradisi adat yang begitu sakral.

Nisan mayasa, adalah bentuk penghargaan masyarakat Cia-Cia Laporo terhadap orang tua mereka yang wafat, atau bagi orang-orang yang pernah menjabat di lembaga adat desa setempat.

Sedangkan Pande Paho Mayasa, adalah orang atau pembuat nisan mayasa atau nisan makam yang penuh dengan hiasan kaya akan makna, yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Cia-Cia Laporo Desa Hendea Kabupaten Buton Selatan.

Produksi film dokumenter yang berjudul Pande Paho Mayasa, merupakan salah satu program kerja dari Dirjen Kebudayaan RI bekerjasama dengan LPDP yang dikenal dengan program Dana Indonesiana.

Baca Juga: Cegah Kejahatan pada Anak, SMAN 1 Batauga Buton Selatan Gandeng Polisi Beri Penyuluhan Hukum

Arif Relano Oba, selaku Sutradara sekaligus penerima manfaat program Dana Indonesiana, membeberkan alasannya mengangkat mayasa sebagai film dokumenter adalah selain ragam ukirnya yang unik, juga proses pembuatan dan makna yang terkandung dalam mayasa tersebut sangat kaya akan nilai-nilai budaya.

“Mayasa dalam bahasa Cia-Cia berarti nisan. Saya tertarik dengan ragam ukir dari mayasa ini, di samping itu seni ukir ini hanya dikhususkan untuk makam atau nisan saja, nanti di filmnya ada juga di highlight beberapa prosesi sebelum akhirnya mayasa ini diletakan,” pungkasnya, Rabu (25/7/2023).

Pemerintah Daerah Buton Selatan melalui Dinas Kebudayaan, memberikan apresiasi tinggi terhadap film dokumenter yang mengangkat kisah seorang pengrajin ukir nisan khas Suku Cia-Cia.

“Film dokumenter ini tidak hanya memperlihatkan aspek kehidupan seorang pengrajin ukir nisan, tetapi juga memberikan sudut pandang yang sangat berharga tentang warisan budaya yang menjadi bagian penting dari identitas masyarakat kita. Kami Pemda Buton Selatan sangat mengapresiasi dengan adanya film dokumenter. Ini harus dikenal, dan harus mendunia,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan Buton Selatan, La Ode Haeruddin.

Ia juga menambahkan, film itu menunjukkan keindahan seni ukir nisan khas Suku Cia-Cia secara mendalam, serta menggambarkan betapa nilai-nilai luhur dan kearifan lokal begitu erat terkait dengan pekerjaan yang mereka lakukan.

Semakin sedikitnya generasi muda yang tertarik untuk meneruskan tradisi ini, maka semakin penting peran dokumenter seperti ini dalam melestarikan dan menghargai warisan budaya yang berharga.

Baca Juga: Mengenal Batu Popaua: Tempat Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Raja dan Sultan Buton

Para penonton yang hadir dalam acara penayangan perdana juga memberikan tanggapan positif terhadap film ini. Mereka mengungkapkan kekaguman terhadap keindahan ukiran nisan khas Suku Cia-Cia yang ditampilkan dalam film.

“Ini merupakan maha karya yang luar biasa. Kami para genereasi milenial sangat bangga dan berterimakasih dengan dibuatnya film dokumenter ini, di mana ini mengingatkan kita kembali bahwa Buton Selatan menyimpan keindahan warisan dan sejarah yang begitu luar biasa,” beber salah seorang penikmat film dokumenter tersebut, Filmayanti.

Ke depan diharapkan, "Pande Paho Mayasa" akan menjadi inspirasi bagi para sineas lainnya untuk lebih aktif dalam menggali, mengangkat, dan mengenalkan beragam budaya Indonesia melalui medium film dokumenter.

Selain itu, dukungan dari pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat semakin meningkat agar pelestarian budaya dan warisan nenek moyang terus berjalan dengan baik. (A)

Penulis: Sofi Insan Wardani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga