Viral Beras Plastik di Kendari, BPOM Nyatakan Aman di Konsumsi
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Rabu, 08 Januari 2020
0 dilihat
Kepala BPOM di Kendari, Firdaus Umar, saat menunjukan beras yang diduga beras palsu. Foto : Muhammad Israjab/Telisik
" Jadilah konsumen yang cerdas, serta tidak mudah terpancing atas isu yang beredar di sosial media. Untuk itu, seandainya kita mendapatkan kasus yang sama, terkait obat dan makanan maka baiknya melapor ke instansi terkait. "
KENDARI, TELISIK. ID – Berdasarkan video yang viral di sosial media (sosmed) pada hari Selasa (7/1/2020), yang mana seorang anggota TNI saat berada di salah satu rumah makan membuat pernyataan bahwa, ada beras yang sudah diolah ternyata beras palsu.
Pernyataan tersebut sempat viral dan berdedar di jejaring sosial, Whatsapp. Namun untuk meredam asumsi serta ketakutan di masyarakat soal isu beras plastik, membuat Polres Kendari Bergerak cepat. Kemudian berkoordinasi dengan Kodim 1417 Kendari mengambil sampel dan dibawa ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kendari.
Melalui Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra, I Made Guyasa mengatakan bahwa, untuk menyikapi hal tersebut maka tim Jejaring Kemanan Pangan Daerah (JKPD), mengadakan rapat bersama tim Pokja menindak lanjuti keresahan masyarakat.
“Hasil pengujian Lab BPOM, uji fisik dan kimia contoh beras dan nasi yang diberikan oleh pihak terkait sampel nasi tersebut memenuhi syarat tidak mengandung bahan berbahaya boraks dan formalin. Serta tidak terindikasi mengandung plastik,” ungkapnya.
I Made Guyasa menyatakan, video yang sempat viral di masyarakat dan meresahkan seharusnya terlebih dahulu diklarifikasi dengan instansi terkait sebelum diviralkan.
Sementara itu, Kepala BPOM di Kendari, Firdaus Umar mengatakan, agar tidak khawatir lagi soal isu dan video yang viral soal beras plastik khususnya di Sulawesi Tenggara.
“Jadilah konsumen yang cerdas, serta tidak mudah terpancing atas isu yang beredar di sosial media. Untuk itu, seandainya kita mendapatkan kasus yang sama, terkait obat dan makanan maka baiknya melapor ke instansi terkait,” ucapnya.
Kopda Harmin, yang berada di dalam video tersebut mengatakan permohonan maafnya. Karena dengan tersebarnya video tersebut sempat meresahkan warga Kota Kendari. Masukan Dandim 1417 Kendari, bahwa maksud dari Babinsa adalah sebagai bentuk tanggung jawab untuk menjamin kemanan masyarakat dalam mengonsumsi beras yang diduga palsu.
Baca Juga: Hadiri HUT Kolut ke-16, Gubernur Berterimakasih ke Bupati
“Saya tidak ada maksud apapun atas video itu, itu bentuk tanggung jawab saya untuk menjamin kemanan masyarakat dalam mengonsumsi beras. Sekali lagi saya meminta maaf atas kejadian ini,” ucap Harmin.
Ahli Balitbang Kementan, Djoko Said Darmajati, bahwa beras mengandung Amilopektin dan Amilosa. Jika Amilosa beras diatas 25 persen beras akan keras. Semakin tinggi kandungan Amilopektin maka beras tersebutmudah memantul/melenting saat dibentuk menjadi bola dan dibanting.
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Sumarlin