Viral Bocah Tersambar Petir Selamat dari Kematian, Dikubur dalam Tanah Ditutup Daun Pisang
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 20 November 2024
0 dilihat
Viral bocah tersambar petir selamat setelah dikubur dan ditutupi daun. Foto: Instagram @merindink
" Peristiwa mengejutkan terjadi di Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Seorang bocah laki-laki berusia lima tahun selamat usai tersambar petir saat bermain hujan di depan rumahnya "
LANGKAT, TELISIK.ID - Peristiwa mengejutkan terjadi di Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Seorang bocah laki-laki berusia lima tahun selamat usai tersambar petir saat bermain hujan di depan rumahnya.
Kejadian ini menjadi viral setelah warga setempat menggunakan metode tradisional untuk menyelamatkan nyawanya, yaitu dengan menguburnya di tanah dan menutupinya dengan daun pisang.
Rekaman video yang diunggah oleh akun Instagram @merindink menunjukkan momen saat bocah tersebut dikubur hingga sebagian tubuhnya tertutup tanah. Di sekitar lokasi, tampak warga berkumpul untuk memberikan pertolongan.
Metode ini disebut sebagai bagian dari tradisi turun-temurun masyarakat suku Karo yang percaya bahwa tanah dapat menetralisir muatan listrik.
“Saat ditanam, juga diletakkan daun pisang di atas kepalanya Pak, itulah yang kami lakukan dan sekarang sudah siuman dan pulih kembali,” ujar seorang warga bernama Surbakti dalam video tersebut.
Baca Juga: Viral, Ojol Dihajar Warga Usai Nyaris Remas Payudara Penumpang
Video tersebut menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengomentari praktik tradisional tersebut, mengaitkannya dengan fenomena ilmiah. Salah satu pengguna akun Instagram @erl*** menulis, “Sifat bumi itu menetralisir muatan listrik, jadi ya, berkat itulah dia selamat.”
Pengguna lainnya, @althe***, menyebut bahwa pengobatan tradisional seperti ini tetap layak dihargai, sementara akun @aidil***.
Namun, di balik keberhasilan metode tradisional tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat agar tetap mengutamakan penanganan medis berdasarkan bukti ilmiah.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyatakan bahwa meskipun klaim metode tradisional ini menarik perhatian, pengobatan yang dilakukan harus mengedepankan keamanan dan kualitas yang teruji.
"Terlepas dari benar atau tidaknya video tersebut, dengan klaim bahwa metode tersebut dapat menyembuhkan seseorang yang tersambar petir, Kemenkes tentu selalu mengedepankan evidence medicine atau pengobatan/pelayanan kesehatan berbasis bukti yang teruji keamanan dan kualitasnya," ujar Aji, Rabu (20/11/2024), seperti dikutip dari Jawapos.
Aji menegaskan pentingnya waktu dalam menangani korban sambaran petir. Ia menyarankan agar korban segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Baca Juga: Viral Awan Kinton Muncul di Halaman Pabrik, Disebut Mirip Kartun Dragon Ball
"Korban tersambar petir sebaiknya segera dibawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat (puskesmas/RS) agar segera mendapatkan penanganan/pelayanan kesehatan yang tepat," katanya.
Menurut Aji, masa kritis atau golden period untuk menangani korban sambaran petir berada dalam hitungan menit, yaitu sekitar 1-5 menit. Jika korban mendapatkan bantuan medis dalam waktu tersebut, peluang hidupnya akan jauh lebih besar.
"Golden periodenya sesegera mungkin dalam hitungan menit, 1-5 menit," pungkasnya. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS