Viral, Dokter Spesialis Kandungan Soroti Fasilitas Ruang Bedah RSUD Muna
Gusti Kahar, telisik indonesia
Jumat, 21 November 2025
0 dilihat
Unggahan dokter spesialis kandungan dalam posting Instagram pribadinya @ruhwati_docatyspog speek up tentang pengalas meja tanpa duk memainkan hanya menggunakan underpad. Foto: @ruhwati_docatyspog
" Ruang bedah hanya memiliki dua set kain operasi yang siap paka "

MUNA, TELISIK.ID - Pelayanan dan fasilitas di Ruang Operasi (OK) RSUD dr. H.L.M. Baharuddin, Kabupaten Muna, jadi sorotan publik usai seorang dokter spesialis kandungan mengunggah kondisi tersebut melalui postingan Instagram pribadinya, @ruhwati_docatyspog, pada Kamis, (20/11/2025).
Dalam unggahannya, dokter itu mengaku pada hari tersebut terdapat tiga pasien yang harus menjalani operasi Sectio Caesarea (SC) secara cito. Namun, ruang bedah hanya memiliki dua set kain operasi yang siap pakai. Ia juga menilai kebutuhan dasar seperti kain penutup pasien dan jubah steril sudah berulang kali diminta, tetapi tidak pernah tersedia.
“Pasien rencana SC cito 3 orang, set kain yang siap hanya 2 paket… kain penutup pasien dan baju jubah operasi diminta tidak pernah ada,” tulisnya.
Sang dokter turut menampilkan foto kondisi ruang operasi, memperlihatkan seorang asisten yang tampak tidak mengenakan jubah steril. Ia menegaskan kondisi itu bukan rekayasa.
“Jangan sampai dikira hoaks atau saya mengada-ada, ini buktinya asistennya tidak pakai jubah,” tulisnya.
Baca Juga: 16 Tahun Menanti, Warga Transmigrasi di Muna Akhirnya Terima Sertipikat Tanah dari Pemerintah
Ia juga meminta Pemkab Muna, aparat penegak hukum, hingga Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) untuk melakukan inspeksi mendadak terhadap RSUD tersebut. Dokter itu menyinggung dugaan ketidakefisienan anggaran, termasuk pengadaan CT Scan senilai sekitar Rp 15 miliar yang menurutnya kini tidak dimanfaatkan secara optimal.
“Bayangkan harga CT Scan Rp 15 M langsung diadakan dan sekarang barangnya diduga hanya disimpan di gudang. Asal tahu saja, Rp 15 M bisa bayar insentif nakes dua tahun berturut-turut,” ujarnya.
Ia mengungkap rata-rata operasi SC di RSUD Muna mencapai minimal lima pasien per hari, dengan potensi klaim BPJS sekitar Rp 35 juta.
“Jangan alasan tidak ada uang. SC saja per hari minimal 5 pasien itu sudah Rp 35 juta klaimnya dari BPJS,” tulisnya lagi.
Unggahan tersebut semakin menyita perhatian warganet ketika dokter itu mempertanyakan status akreditasi rumah sakit yang disebut memperoleh predikat bintang 5 paripurna, namun dianggap tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Akreditasi dapat bintang 5 paripurna, parameternya apa?” tulisnya.
Baca Juga: Sosok Pria Viral Digerebek di Ruko, Adik Kandung Istri Dibayar Rp 200 Ribu Berhubungan Badan
Tidak hanya dokter itu, seorang warganet dengan akun @efelimuazizah juga mengaku, pernah mengalami pelayanan yang tidak memadai di RSUD Muna.
“Pantasan kemarin luka operasi saya tiga kali bolong-bolong. Ternyata waktu dioperasi pakai kain yang sudah tidak layak. AC juga memang tidak dingin, hanya keluar angin biasa,” tulisnya dalam komentar.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak RSUD dr. H.L.M. Baharuddin Muna maupun Pemerintah Kabupaten Muna belum memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut. (C)
Penulis: Gusti Kahar
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS