Viral Video Santri Tutup Telinga saat Ada Musik Tuai Dukungan
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 16 September 2021
0 dilihat
Sejumlah santri tutup telinga saat ada musik di kegiatan vaksinasi. Foto: Ist.
" Para santri kompak menunduk, dan memegang sembari menutup telinganya, karena di lokasi vaksin tengah diputar musik barat "
KENDARI, TELISIK.ID - Sebuah video para santri yang menutup telinga tengah menghebohkan dunia maya, sehingga menarik perhatian publik.
Dalam video tersebut, tampak mereka tengah mengantre vaksin di sebuah ruangan. Namun dengan kompak, santri tersebut menutup telinga karena ada musik barat yang diputar.
Diperkirakan para santri masih duduk di bangku sekolah lanjutan. Dengan rapi, mereka duduk di bangku yang telah dipersiapkan.
Para santri kompak menunduk, dan memegang sembari menutup telinganya, karena di lokasi vaksin tengah diputar musik barat.
Lalu narasi dari video ini mendukung keterangan aksi para santri. Dengan narasi pernyataan dimulai dengan kalimat "Masya Allah, santri kami sedang antre vaksin," ujar suara yang diduga sang guru, seperti dikutip dari Suara.com, Kamis (16/9/2021).
Dengan menyebut pujian lalu ia menambahkan, jika di tempat vaksin tengah diputer lagu Jeremy Zucker, yang dinyanyikan Comethru.
"Qodratullah, di tempat vaksin ini diputar musik. Anda lihat jika santri-santri kami tengah menutup telingannya, agar tidak mendengarkan musik ini," ujar sumber suara.
Ia pun menutup dengan turut menutup pernyataanya dengan pujian, "Barakallah," ucapnya.
Tak sedikit yang merespon video viral itu dengan mengatakan para santri tersebut sudah terpapar radikalisme karena menganggap musik haram.
Di tengah polemik itu, putri Presiden Republik Indonesia ke empat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, agkat bicara.
Dalam posting di media sosialnya, Yenny Wahid menyebut pemandangan santri yang menutup telinga mereka saat musik diputar bukanlah tanda jika santri tersebut sudah terpapar radikalisme.
Apalagi jika santri tersebut memang sengaja diminta oleh gurunya untuk fokus menghafal Al-Qur'an. Maka mereka praktis akan konsentrasi penuh.
“Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada hafalan Al-Qur'an dan diminta untuk tak mendengar musik, itu bukan indikator bahwa mereka radikal,” kata Yenny Wahid, dikutip dari Instagram-nya Rabu (15/9/2021).
Baca Juga: Terbang ke Aceh dan Sumut, Ini Agenda Presiden Jokowi
Baca Juga: Kebijakan Kepala SMPN 10 Kendari Tuai Protes, Disebut Dekat dengan Wali Kota
Pada kesempatan itu, dia justru mengingatkan agar jangan sampai memperuncing keadaan dan keterbelahan masyarakat RI. Dia pun kemudian mengajak masyarakat untuk saling mengerti satu sama lain.
“Yuk kita lebih proporsional dalam menilai orang lain. Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir dan lain-lain,” kata dia terkait santri tutup kuping dengar musik itu.
Yenny justru mengaku senang melihat para guru dari santri-santri ini mengatur agar mereka divaksinasi. Dengan divaksin, mereka bukan saja melindungi diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekeliling mereka dari ancaman COVID-19.
Kedua, lanjutnya, menghafal Al-Qur'an bukanlah sesuatu yang mudah karena memang butuh suasana hening dan konsentrasi tinggi.
“Memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Qur'an," kata dia. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali