Waktu Terasa Lebih Cepat Ternyata Termasuk Tanda Kiamat

Haerani Hambali, telisik indonesia
Sabtu, 18 November 2023
0 dilihat
Waktu Terasa Lebih Cepat Ternyata Termasuk Tanda Kiamat
Waktu yang semakin cepat berlalu ternyata adalah salah satu tanda kiamat makin dekat. Foto: Repro Wajibbaca.com

" Kehidupan duniawi terkadang membuat manusia tidak sadar bahwa berbagai tanda kiamat telah terjadi di muka bumi ini "

KENDARI, TELISIK.ID - Pernahkah Anda merasa bahwa waktu bergulir begitu cepat. Tiba-tiba saja sudah berganti jam, hari, bulan, dan tahun. Apa yang membuat hal tersebut bisa terjadi? Kehidupan duniawi terkadang membuat manusia tidak sadar bahwa berbagai tanda kiamat telah terjadi di muka bumi ini. Dan ternyata, fenomena ini merupakan satu dari sekian tanda kiamat.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Tidak akan tiba hari kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Dikutip dari Republika.co.id, para ulama berbeda pendapat tentang arti lafal taqarub az-zaman (waktu menjadi pendek) dalam hadis di atas. Di antara pendapat-pendapat tersebut adalah sedikitnya keberkahan di dalam waktu (umur). 

Ada juga yang mengatakan cepatnya hari-hari berlalu disebabkan beragamnya sarana transportasi dan komunikasi sehingga yang jauh menjadi terasa dekat. Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda: 

Baca Juga: 7 Cara Setan Jerumuskan Manusia

"Hari kiamat tidak terjadi sehingga fitnah tersebar, banyak kebohongan, dan pasar-pasar saling berdekatan.”  (HR Ahmad).

Sementara itu, tanda hari kiamat yang juga tampak adalah maraknya perzinaan. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Amr: 

Dari Abdullah bin Amr berkata: Rasulullah SAW bersabda: tidak akan datang hari kiamat hingga mereka melakukan zina di jalan seperti keledai. Aku bertanya: apakah ini sungguh akan terjadi? Rasulullah menjawab: iya, sungguh ini akan terjadi. (HR  Ibn Hibban, al-Bazzar dan al-Tabarani, hadith sahih).

Apa makna hadis tersebut? Ulama Al Azhar Mesir, Dr Abu Yazid Salamah memberikan penjelasan bahwa hadis tersebut mengabarkan bahwa itu merupakan dari sebagian tanda-tanda akhir zaman, sedikitnya rasa malu dan menyebarnya kebodohan, dan mengumbar syahwat, bahkan ada sebagian manusia yang terjatuh dalam perbuatan keji dan melakukan zina atas penglihatan dan pendengarannya.

Lebih lanjut Dr Abu Salamah mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang mencegah orang-orang berzina dan tidak pula mengutuk mereka yang berzina seperti mendapati hewan melakukan itu. Itu menunjukan sedikitnya rasa malu dan menyebarnya syahwat di akhir zaman.

Dr Abu Salamah menjelaskan bahwa keadaan semacam ini tidak berarti orang-orang saleh tidak ada di zaman ini. Melainkan menunjukan bahwa suaranya para ulama tidak didengar karena menyebarnya kebodohan dan tenggelam dalam kesenangan. 

 

Karena itu Dr Abu Salamah berpesan agar memberikan perhatian mendidik masyarakat khususnya generasi muda tentang nilai agama dan akhlak, memperbanyak interaksi para ulama dengan anak-anak muda, dan tidak membiarkan mereka terjerumus pada orang-orang yang memiliki jiwa sakit.      

Baca Juga: Bacaan dan Tata Cara Qunut Nazilah untuk Doakan Palestina

Abu Hurairah mendengar Nabi SAW berkata:

Nabi SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian.” (HR: al-Bukhari).

Mengutip Hidayatullah.com, Imam An-Nawawi mengatakan, sudah semakin singkatnya keberadaan waktu sehari seperti keadaan waktu satu jam saja.”

Al-Imam Ibn Hajar menyatakan bahwa pada akhir zaman itu manusia akan merasa waktunya akan semakin pendek. Hal ini disebabkan oleh hilangnya berkah waktu, akibatnya ketika hari berlalu begitu saja tanpa ada manfaatnya.

Dalam bukunya al-Fitan wa Asyrat al-Sa’ah, Abu Anas Shadiq menjelaskan penyebab dari hilangnya keberkahan waktu karena masyarakat banyak melakukan maksiat. Iman mereka lemah, banyak orang memakan harta haram, korupsi dll. Hal ini menjadikan kehidupan keluarga mereka tidak dipenuhi berkah. (C)

Penulis: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga