Sabar dan Tawadhu, Kunci Ilmu yang Berkah Bermanfaat

Irawati, telisik indonesia
Senin, 22 November 2021
0 dilihat
Sabar dan Tawadhu, Kunci Ilmu yang Berkah Bermanfaat
Untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, penuntut ilmu harus membersihkan diri dari segala perilaku yang kurang terpuji. Foto: Repro Republika.co.id

" Ilmu sebagai penuntun perilaku manusia agar hidupnya mulia. Untuk mendapatkan keberkahan ilmu yang bermanfaat, dibutuhkan kesabaran yang tinggi serta kerendahan hati sebagai pancaran dari ilmu "

KENDARI, TELISIK.ID - Ilmu sebagai penuntun perilaku manusia agar hidupnya mulia. Untuk mendapatkan keberkahan ilmu yang bermanfaat, dibutuhkan kesabaran yang tinggi serta kerendahan hati sebagai pancaran dari ilmu.

Dalam perspektif Islam, ilmu merupakan pengetahuan mendalam hasil usaha yang sungguh-sungguh (ijtihad) dari para ilmuwan Muslim (ulama/mujtahid) atas persoalan-persoalan duniawi dan akhirat dengan bersumber kepada wahyu Allah.

Mengutip dari kompasiana.com, dalam kitab Adzariah IIa Makarim as-Syariah, Raghib al-Asbihani menjelaskan, bahwa ada tiga hal untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, yaitu:

Pertama, membersihkan diri dari segala perilaku yang kurang terpuji. Akhlak yang baik sangat dibutuhkan karena sebagai tanda kebaikan seseorang dan dari hasil ilmu yang telah didapatkan. Ibarat ladang yang siap ditanami biji-bijian, maka harus dibersihkan dari hama dan rumput yang mengganggu.

Kedua, tak terlalu menyibukkan diri dalam urusan duniawi. Bekerja merupakan sebuah keharusan untuk mencukupi kebutuhan, namun luangkan waktu untuk selalu menambah ilmu pengetahuan agar tak ketinggalan informasi, serta selalu mencari inovasi agar hidupnya selalu bervariasi.

Baca Juga: Usia 40 Tahun Sinyal dari Allah, Lakukan Ini Agar Selamat Dunia Akhirat

Ketiga, menghilangkan sikap angkuh, arogan kepada siapapun, terutama kepada gurunya, ataupun kepada ilmunya, karena seseorang tak akan mendapatkan keberkahan ilmu jika dalam dirinya ada sedikit kesombongan. Ia merasa sudah cukup ilmunya sehingga, dengan mudah meremehkan orang lain.

Ketiga hal ini sebagai kunci keberhasilan dalam belajar guna mendapat ilmu yang berkah, yang menjadikan hidupnya semakin terarah.

Melansir dari akurat.co, menuntut ilmu pada dasarnya sudah Allah perintahkan kepada manusia ketika ayat pertama dalam Al-Qur'an diturunkan.

Ayat pertama tersebut, yakni Surah Al-Alaq 1-5 di mana Allah memerintahkan Nabi Muhammad  SAW untuk membaca.

Hanya saja, kita wajib pula mengetahui adab ketika menuntut ilmu. Kita harus berusaha, agar ilmu yang kita pelajari dapat bermanfaat, baik bagi diri sendiri mau pun, orang lain saat di dunia, sampai di akhirat kelak.

1. Mencari ridha Allah

Niat mencari ilmu haruslah lillahi ta'ala (karena Allah Ta'ala). Kita tidak boleh mencari ilmu untuk mengejar materi duniawi belaka.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya, ia lakukan untuk mencari wajah (ridha) Allah dengan ikhlas, tetapi ia tidak melakukannya melainkan, untuk mencari keuntungan duniawi, maka kelak, ia tidak akan mendapat harumnya aroma surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad).

2. Selalu merasa haus akan ilmu

Ketika kita menuntut ilmu, kita tidak boleh sombong dan merasa sudah tahu segalanya. Justru saat menuntut ilmu kita harus merasa tidak tahu apa-apa, selalu haus akan ilmu pengetahuan.

Rasulullah SAW barsabda, “Dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang yaitu orang yang rakus terhadap ilmu, dan tidak pernah kenyang terhadapnya, dan orang yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya.” (HR. Al-Baihaqi).

3. Menjauhkan diri dari maksiat

Suatu ketika, Imam Syafii pernah berkeluh kepada gurunya karena hafalannya sangat lemah. Kemudian, gurunya Imam Syafii menyarankan agar ia menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

Menurut gurunya, ilmu adalah cahaya Allah, ia tidak akan diberikan pada orang-orang yang berbuat kemaksiatan.

4. Berusaha mengamalkan ilmu dengan sebaik-baiknya

Ilmu yang bermanfaat adalah harapan semua orang. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang bertambah ilmunya, tetapi tidak bertambah petunjuknya (amalnya tidak semakin baik), maka ia hanya akan semakin jauh dari Allah.” (HR. Ad-Darimi).

5. Diam dan memperhatikan apa yang disampaikan guru

Sudah sewajarnya seorang murid mendengarkan apa yang disampaikan gurunya. Hal ini selaras dengan yang dikatakan Allah dalam Surah Al-A'raf ayat 204 yang artinya:

"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah, dan diamlah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf: 204).

Baca Juga: Wajib Anda Ketahui, 3 Waktu Utama Membaca Ayat Kursi

6. Berusaha memahami, menghafal, dan menyampaikan ilmunya

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengar perkataanku, kemudian ia memahaminya, menghafalkannya, dan menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fikih kepada orang yang lebih faham daripadanya.” (HR. At-Tirmidzi).

7. Menulis ilmu yang dipelajari

Menulis adalah bekerja untuk keabadian, termasuk mengabadikan ilmu yang kita pelajari. Rasulullah SAW bersabda, “Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (HR. Ibnu ‘Abdil Barr).

Jadi, seseorang yang mengiginkan untuk mendapatkan keberkahan ilmu yang bermanfaat, dibutuhkan kesabaran yang tinggi serta kerendahan hati sebagai pancaran dari ilmu. Jauhi maksiat, sikap tercela, sombong dan angkuh dalam menuntut ilmu, karena hal itu hanya merugikan diri kita sendiri, tidak bernilai atau tidak mendapatkan keberkahan ilmu yang bermanfaat. Tanamkanlah di hati kita sikap tawadhu atau rendah hati agar ilmu menjadi berkah dan bermanfaat bagi banyak orang. (C)

Reporter: Irawati

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga