Orang Tua Akan Dimintai Pertanggungjawaban Tentang Anaknya
Haerani Hambali, telisik indonesia
Minggu, 25 September 2022
0 dilihat
Orang tua sangat menentukan shaleh tidaknya anak. Sebab pada asalnya setiap anak berada pada fitrah Islam dan imannya. Foto: Repro tribunnews.com
" Hendaknya setiap orang tua memperhatikan pendidikan dan masa depan anak-anaknya, masa depan yang bukan berorientasi pada sukses duniawi, tetapi yang terpenting adalah sukses hingga akhiratnya "
KENDARI, TELISIK.ID - Setiap orang tua pasti akan dimintai pertanggungjawaban tentang anak-anaknya di hadapan Allah Azza wa Jalla kelak di akhirat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tiada seorangpun yang dilahirkan kecuali dilahirkan pada fithrah (Islam)nya. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi. [HR. al-Bukhâri dan Muslim].
Hadis ini menunjukkan bahwa orang tua sangat menentukan shaleh-tidaknya anak. Sebab pada asalnya setiap anak berada pada fitrah Islam dan imannya.
Karena itu hendaknya setiap orang tua memperhatikan perkembangan serta masa depan anak-anaknya, masa depan yang bukan berorientasi pada sukses duniawi, tetapi yang terpenting adalah sukses hingga akhiratnya.
Sungguh beruntung dan berbahagia orang tua yang telah mendidik anak-anak mereka sehingga menjadi anak yang shaleh.
Baca Juga: 13 Tanda Orang Bahagia Dunia Akhirat
Anak yang shaleh akan senantiasa menjadi investasi pahala, sehingga orang tua akan mendapat aliran pahala dari anak shaleh yang dimilikinya, meskipun dia sudah wafat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim: 1631).
Dikutip dari Muslim.or.id, kelak di hari kiamat, seorang hamba akan terheran-heran, mengapa bisa dia meraih derajat yang tinggi padahal dirinya merasa amalan yang dia lakukan dahulu di dunia tidaklah seberapa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah Ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba yang shaleh di surga. Kemudian dia akan berkata, “Wahai Rabb-ku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku? Maka Allah menjawab, “Hal itu dikarenakan doa yang dipanjatkan anakmu agar kesalahanmu diampuni.” (HR. Ahmad: 10618. Hasan).
Demikian pentingnya pembinaan dan pendidikan anak, Allah Ta’ala langsung membebankan tanggung jawab ini kepada kedua orang tua. Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (At Tahrim: 6).
Seorang tabi’in, Qatadah, ketika menafsirkan ayat ini mengatakan:
“Yakni, hendaklah engkau memerintahkan mereka untuk berbuat taat kepada Allah dan melarang mereka dari berbuat durhaka kepada-Nya. Dan hendaklah engkau menerapkan perintah Allah kepada mereka dan perintahkan dan bantulah mereka untuk menjalankannya. Apabila engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah, maka peringatkan dan cegahlah mereka.” (Tafsir al-Quran al-’Azhim 4/502).
Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
“Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.” (Tuhfah al Maudud hal. 123).
Orang tua yang berusaha keras mendidik anaknya dalam lingkungan ketaatan kepada Allah, maka pendidikan yang diberikannya tersebut merupakan pemberian yang berharga bagi sang anak, meski terkadang hal itu jarang disadari.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Al-Hakim, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679).
Kelak di surga, Allah Ta’ala akan mengumpulkan sang anak bersama orang tua mereka yang shaleh, meskipun amalan sang anak tidak dibanding dengan amalan orang tuanya.
“Dan orang-orang yang beriman, dan anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (Ath Thuur: 21).
Maka disini, Allah Ta’ala memasukkan anak-anak orang mukmin ke dalam surga dengan syarat mereka juga beriman. Karena apa? Karena keshalehan kedua orang tuanya.
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak
Mengutip Islampos.com, berikut ini beberapa kewajiban orang tua terhadap anak.
1. Memberi Nama yang Baik
"Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian." (HR. Abu Dawud).
HR Tirmidzi juga menyatakan bahwa Rasulullah sangat perduli terhadap memberikan nama yang baik untuk anaknya.
Sehingga beberapa kali ketika beliau menemukan nama yang tidak layak, mengandung arti yang kurang baik, maka ia akan mengubah dan mencari nama terbaik untuk anaknya.
2. Memberikan ASI
Allah Ta’ala dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 233 berfirman:
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuannya." (QS. Al-Baqarah: 233).
Tidak diragukan lagi kalau ASI adalah makanan pertama bayi yang besar manfaatnya. Ibnu Sina, seorang dokter kenamaan Islam menegaskan kalau ASI memiliki banyak manfaat.
3. Mendidik Anak
Seorang anak harus mendapatkan pendidikan yang baik dan sama dengan anak-anak lainnya. Termasuk pendidikan agama dan akhlak yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Penyakit Ain pada Bayi dan Anak-Anak
Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari kakek Ayub Bin Musa Al Quraisy dari Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Tiada satu pemberian yang lebih utama yang diberikan ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik.”
4. Mengajarkan Al-Qur'an
Mengajarkan anak meneladani Al-Qur'an adalah kewajiban orang tua. Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ali radiyallahu 'anhu bersabda:
"Ajarkanlah tiga hal kepada anak-anak kalian, yakni mencintai nabi kalian, mencintai keluarganya, dan membaca Al-Qur’an. Sebab para pengusung Al-Qur'an berada di bawah naungan arsy Allah pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, bersama para nabi dan orang-orang pilihan-Nya. Dan, kedua orang tua yang memperhatikan pengajaran Al-Qur’an kepada anak-anak mereka, keduanya mendapatkan pahala yang besar.”
5. Bersikap Adil
Ada sebagian orang tua yang memiliki anak lebih dari satu, sehingga perhatian kasih sayang terhadap anak akan terbagi.
Orang tua tidak boleh membedakan perhatian dan kasih sayang. Berusaha memberikan keadilan pada anak-anak penting untuk dilakukan. Karena kasih sayang orang tua merupakan hak setiap anak.
6. Memberi Nafkah yang Halal
Berusaha memberikan nafkah dan makanan yang halal pada anak-anak sangat penting. Makanan yang halal yang dikonsumsi anak akan membawa keberhakan untuk keluarga.
Seperti sabda Rasulullah SAW kepada Sa'ad Bin Abi Waqhas, “Baguskanlah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan.”
7. Menikahkan dengan Calon Suami/Istri yang Baik
Kewajiban orang tua terhadap anak lainnya adalah wajib untuk orang tua menikahkah anak dengan pasangan yang shaleh/shalehah. (C)
Penulis: Haerani Hambali