Wanita di Negara Ini Ramai-Ramai Operasi Keperawanan, Takut Gagal Nikah

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Jumat, 07 Januari 2022
0 dilihat
Wanita di Negara Ini Ramai-Ramai Operasi Keperawanan, Takut Gagal Nikah
Wanita yang ada di negara Tunisia ramai lakukan operasi keperawanan. Foto: Facebook

" Operasi mengembalikan keperawanan sedang menjadi tren para perempuan di Tunisia sebelum mereka menikah "

TUNISIA, TELISIK.ID - Operasi mengembalikan keperawanan sedang menjadi tren para perempuan di Tunisia sebelum mereka menikah sejak dulu.

Keperawanan merupakan salah satu ciri di mana seorang wanita yang belum pernah melakukan persetubuhan atau hubungan badan dengan seorang pria.

Di Indonesia sendiri pada beberapa budaya maupun tradisi dan agama menempatkan keperawanan sebagai suatu kehormatan.

Pada umumnya para wanita yang belum menikahlah yang menyandang gelar kehormatan keperawanan.

Namun, dalam sebuah pernikahan di Indonesia, tak ada syarat khusus yang mengharuskan keperawanan wanita sebelum menikah.

Dilansir dari Jurnalsoreang, berbeda dengan Tunisia yang memiliki sebuah tren yang mungkin tidak ada di negara lain, seperti Indonesia.

Mungkin tren tersebut akan terdengar aneh, karena wanita yang akan menikah di sana harus memenuhi syarat keperawanan.

Apabila seorang wanita yang akan menikah tersebut ketahuan bahwa dirinya tidak lah perawan, maka akan berakibat fatal.

Wanita tersebut akan ditolak secara mentah-mentah oleh keluarga dari pihak laki-laki, dan batal untuk menikah.

Sedangkan apabila wanita tersebut ketahuan setelah menikah dengan suaminya, maka suaminya tersebut berhak menceraikan istrinya kapan saja.

Hal tersebut tentu menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi para wanita-wanita di Tunisia. Oleh sebab itu mereka melakukan segala cara demi mengembalikan keperawanannya, agar dapat diterima oleh keluarga laki-laki.

Para wanita di Tunisia menjalankan sebuah operasi yang sangat populer demi mengembalikan keperawanan mereka.

Sebanyak 100 orang wanita setiap tahunnya yang datang untuk melakukan operasi pengembalian keperawanan, mulai dari usia 18 hingga 45 tahun.

Biasanya mereka datang dengan menggunakan baju hitam, berniqob serta menggunakan kacamata hitam yang digunakan untuk menutupi identitas mereka.

Namun perempuan yang melakukan operasi keperawanan tersebut didominasi oleh mereka yang sering melakukan seks bebas serta mereka para pekerja seks.

Dilansir Sindonews.com, Ginekelog Tunisia, Faouzi Hajri, mengungkapkan, hal ini dilakukan sebelum melangsungkan pernikahan. Mereka, kata Hajri, kerap merengek minta dilakukan operasi untuk memulihkan keperawanan.

Baca Juga: Patung Firaun Akhenaten Viral, Warganet: Mirip Pak Presiden

Menurut Hajri, tindakan itu hanya untuk meyakinkan pengantin laki-laki. Padahal, lanjut dia, itu hanya ketakutan dari kalangan kaum perempuan konservatif. Dia mengaku melakukan operasi terhadap sekitar 100 wanita setiap tahunnya.

Soal biaya yang mahal pun tidak menjadi persoalan bagi mereka. Operasi semacam itu sudah menjadi hal umum di Tunisia, yang biasa dilakukan di berbagai rumah sakit. Moncef Kamel, dokter di Djerba, Tunisia, mengatakan, operasi seperti itu butuh waktu 30 menit dengan biaya USD550 hingga USD960.

Baca Juga: Guru Ini Kaget Mantan Muridnya Jadi Model Telanjang Majalah Dewasa

”Jumlah perempuan yang mengikuti tren operasi, naik dalam beberapa tahun terakhir,” kata Kamel. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

Baca Juga