Warga Serbu Pasar, Jalan Lasandara Macet Parah

Putri Wulandari, telisik indonesia
Kamis, 06 Mei 2021
0 dilihat
Warga Serbu Pasar, Jalan Lasandara Macet Parah
Situasi Jalan Lasandara Pasar Basah Mandonga. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Sebelumnya sudah pernah dilarang untuk kendaraan roda delapan atau roda sepuluh masuk kesini, hanya boleh roda dua dan empat. Tapi tidak tahu kenapa kembali dikasih izin, padahal kendaraan besar ini yang biasa bikin macet "

KENDARI, TELISIK.ID - Sepekan lagi lebaran. Pusat-pusat perbelanjaan mulai ramai dikunjungi warga, termasuk pasar tradisional.

Seperti yang terlihat di Pasar Basah Mandonga, Kota Kendari, Kamis (6/5/2021) sekitar pukul 9:00 Wita.

Padatnya pengunjung menyebabkan kemacetan parah di Jalan Lasandara yang terhubung dengan Jalan Saranani.

Menurut Edi, salah satu tukang parkir di Pasar Basah Mandonga, kemacetan biasanya terjadi pada hari-hari tertentu.

Baca Juga: Polisi Jaga Ketat Pintu Masuk Mall Panakkukang Makassar

Akan tetapi pemicu kemacetan sering terjadi apabila ada kendaraan roda delapan atau sepuluh dan angkot yang masuk ke Jalan Lasandara.

"Sebelumnya sudah pernah dilarang untuk kendaraan roda delapan atau roda sepuluh masuk kesini, hanya boleh roda dua dan empat. Tapi tidak tahu kenapa kembali dikasih izin, padahal kendaraan besar ini yang biasa bikin macet," jelasnya pada Telisik.id, Kamis (6/5/2021).

Pantaun Telisik.id, terlihat di bahu jalan sebelah kanan digunakan sebagai lahan parkir kendaraan roda empat. Sedangkan untuk sebelah kiri digunakan para pedagang kaki lima untuk berjualan.

Terdapat juga beberapa tukang ojek menggunakan bahu jalan tepat di depan pintu masuk Pasar Basah Mandonga sebagai lahan parkir.

Baca Juga: Hari Pertama Larangan Mudik, Arus Lalu Lintas Tetap Lancar

Akibatnya, jalanan semakin sempit  dan terjadi kemacetan kurang lebih sepanjang 100 meter.

Kondisi tersebut dikeluhkan pengguna jalan, salah satunya pejalan kaki bernama Pila.

“Di jalan ini sering macet kalau sudah ramai. Jalan di sini sebenarnya tidak terlalu sempit begini, tapi semakin sempit  karena digunakan sebagai lahan parkir dan jualan di pinggir jalan," keluhnya. (B)

Reporter: Putri Wulandari

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga