1,8 Ton Benih Padi Terendam Banjir di Baubau

Elfinasari

Reporter

Senin, 08 Juli 2024  /  2:06 pm

Salah satu sawah milik petani di Kelurahan Waliabuku yang terkena imbas banjir. Foto: Elfinasari/Telisik

BAUBAU, TELISIK.ID - 1,8 Ton benih padi terendam banjir di Kota Baubau akibat hujan yang terjadi selama dua hari berturut-turut, utamanya di kawasan persawahan yang ada di Kecamatan Bungi dan Kecamatan Lea-Lea.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan dan Ketapang) telah meninjau ke lapangan untuk melakukan pendataan total sawah yang mengalami kerusakan.

Menurut Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau Muh Rais, sesuai pendataan yang dilakukannya, untuk total kerusakan yang terjadi di daerah persawahan dari 1200 Ha baru sekitar 450 Ha yang sudah melakukan penanaman, tetapi ternyata setelah adanya banjir yang kena dampak itu sekitar 59,8 Ha yang mengalami kerusakan.

Sistem penanaman di Kecamatan Bungi dan Lea-Lea itu sudah banyak yang memakai sistem tanam benih langsung. Namun masih ada juga yang menggunakan sistem tanam pindah.

Lahan persawahan yang terdampak adalah yang menggunakan tanam benih langsung, yang baru 3-4 hari ditanam benihnya terbawa arus sebanyak kurang lebih 59,8 Ha.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Kabupaten Konawe Terendam Banjir, Ratusan Rumah dan Sawah Terdampak

Untuk Kecamatan Bungi ada beberapa kelurahan antara lain Liabuka, Waliabuku dan Ngkaring Karing yang terdampak banjir. Sementara di Kecamatan Lea-Lea itu hanya ada satu kelurahan yaitu Kelurahan Kantalai.

"Nilai kerugian diperkirakan 1,8 ton benih yang rusak akibat banjir karena mereka memiliki minimal rata rata 30 Kg untuk 1 Ha," ungkapnya, Senin (8/7/2024).

Untuk biaya penanaman kurang lebih Rp 300.000/Ha. Kemudian untuk benih dan penanaman diperkirakan kerugian sekitar Rp 54 juta. Selain daripada persawahan ada juga kerusakan saluran irigasi yang jebol akibat banjir.

Muh Rais mengakui, sudah melakukan koordinasi kepada Pj Wali Kota Baubau mengenai data ini dan kemungkinan 1-2 hari ini menunggu informasi untuk ditindaklanjuti. Di samping itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi kepada BNPB, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra.

Untuk saat ini Dinas Pertanian dan Ketapang Kota Baubau belum memiliki anggaran tetapi akan berupaya apakah melalui BNP atau Provinsi mungkin secepatnya diupayakan menanganinya.

Salah satu petani dari Pajalele, Kelurahan Waliabuku, Daeng Makelo, menyatakan bahwa ia baru saja menanam dua hari yang lalu, namun banjir yang terjadi menyebabkan kerugian yang cukup signifikan.

"Kalau tidak terkena banjir, tanaman bisa tumbuh semua. Sekitar 70 persen tanaman rusak, jadi kerugiannya sekitar 30 persen," ungkap Daeng Makelo.

Baca Juga: Puluhan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di Desa Anggoro Konawe Terendam Banjir

Ia menambahkan bahwa akibat banjir tersebut, ia harus membeli bibit baru.

"Saya rugi, karena harus beli lagi bibit," katanya.

Kapolsek Bungi, Iptu Almuhalid, mengungkapkan bahwa luapan air sungai akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan ratusan hektare sawah di Kelurahan Waliabuku, Kecamatan Bungi, terendam.

Air meluap ke bahu jalan namun masih aman untuk dilalui kendaraan. Kepolisian, TNI, dan pemerintah kecamatan telah berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Tidak ada korban jiwa maupun rumah yang terendam. (A)

Penulis: Elfinasari

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS