410 Anak Dibebaskan PBB dari Cengkeraman Kelompok Bersenjata di RD Kongo, Masa Kecil Direnggut jadi Tentara
Reporter
Rabu, 08 Oktober 2025 / 8:54 pm
Tentara terlihat sedang berpatroli di Kota Oicha di wilayah Beni, Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, pada 17 Agustus 2025. Foto: STR/Xinhua
KINSHASA, TELISIK.ID - Kisah memilukan kembali muncul dari wilayah konflik di Afrika Tengah. Ratusan anak berhasil diselamatkan dari tangan kelompok bersenjata di Republik Demokratik Kongo setelah upaya panjang dilakukan pasukan penjaga perdamaian PBB bersama UNICEF sepanjang tahun ini.
Pasukan Misi Penjaga Perdamaian PBB di Kongo, atau MONUSCO, bekerja sama dengan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) sejak Januari hingga September 2025 untuk membebaskan 410 anak yang direkrut dan ditahan oleh kelompok bersenjata di wilayah timur negara itu.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 344 adalah anak laki-laki dan 66 anak perempuan yang sebagian besar direkrut untuk keperluan militer dan logistik.
Baca Juga: Temuan Langka di Laut Australia, Hiu Bersinar dan Kepiting Porselen Masuk Daftar Spesies Baru
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menjelaskan bahwa anak-anak yang dibebaskan kini tengah dalam proses pemulihan dan reintegrasi sosial agar dapat kembali menjalani kehidupan normal.
“Anak-anak yang berhasil dibebaskan telah dirujuk ke layanan yang membantu mereka beradaptasi kembali dengan kehidupan sipil setelah pengalaman berat yang mereka alami,” ungkap Dujarric dalam keterangannya di Markas Besar PBB yang diterima telisik.id, Rabu (8/10/2025).
Selama periode yang sama, PBB juga memverifikasi sedikitnya 165 kasus perekrutan anak baru oleh kelompok bersenjata di wilayah Kivu Utara dan Ituri. Dari jumlah tersebut, 30 di antaranya adalah anak perempuan.
Menurut Dujarric, angka ini menunjukkan bahwa situasi anak-anak di wilayah konflik Kongo masih sangat rentan dan membutuhkan perlindungan berkelanjutan.
“Kolega kami menegaskan bahwa langkah pencegahan, akuntabilitas, serta dukungan reintegrasi jangka panjang sangat dibutuhkan,” tambahnya.
Baca Juga: UNICEF Ungkap Fakta Mengerikan, 61 Ribu Anak Palestina jadi Korban Dua Tahun Perang
MONUSCO, yang dikenal memiliki unit perlindungan anak terbesar di antara seluruh misi penjaga perdamaian PBB, juga berperan dalam memperkuat kapasitas aparat keamanan dan mendukung reformasi hukum nasional Kongo.
Melalui kerja sama dengan otoritas setempat, misi tersebut membantu mengidentifikasi pelanggaran, melaporkannya secara sistematis, dan mendorong tanggung jawab hukum bagi pelaku.
Menurut data MONUSCO, sejak beberapa tahun terakhir ribuan anak telah dibebaskan dari keterlibatan dalam kelompok bersenjata. Namun, ancaman rekrutmen ulang masih terus membayangi karena konflik bersenjata di wilayah Kivu Utara dan Ituri belum sepenuhnya berakhir.
PBB menegaskan, kerja kemanusiaan ini tidak hanya berhenti pada pembebasan, melainkan juga memastikan anak-anak memiliki masa depan yang lebih aman, jauh dari kekerasan dan perang yang merenggut masa kecil mereka. (SHN)
Penulis: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS