5 Strategi Utama Pemerintah Indonesia Tangani PMK
Reporter
Jumat, 05 Agustus 2022 / 7:30 am
KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu penyakit hewan yang belakangan ini marak terjadi, termasuk di sejumlah daerah Indonesia adalah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dikutip dari distanpangan.baliprov.go.id, PMK ini merupakan penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya
Berbagai negara pun sudah diserang PMK. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi penyakit hewan yang menular ini, termasuk pemerintah Indonesia.
Di mana pemerintah menerapkan lima langkah utama sebagai strategi kebijakan multilevel, dengan tujuan untuk membatasi penyebaran wabah dan melindungi perbatasan antar kota dalam negeri maupun antar negara.
Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, adapun lima strategi yang dilakukan yaitu, pertama dengan penerapan biosecurity yang ketat. Ini merupakan pertahanan pertama dalam penanganan PMK. Melakukan desinfeksi atau dekontaminasi hewan, area, peralatan, dan manusia di, dari dan keluar peternakan, serta mengawasi akses pada kawasan rawan PMK.
Baca Juga: Pertamina Kembali Naikkan Harga 3 Jenis BBM Ini, Berikut Daftarnya
Kemudian langkah kedua adalah pengobatan bagi hewan ternak yang telah terinfeksi PMK. Pemulihan menggunakan obat-obatan dan vitamin untuk mengobati gejala klinis yang muncul, serta meningkatkan kekebalan dan stamina ternak.
Pengujian menjadi langkah selanjutnya atau ketiga dari strategi penanganan PMK. Untuk mengkonfirmasi virus PMK pada ternak diperlukan alat pendeteksi dan pengujian menggunakan teknologi RT-PCR, yang dilakukan pada jaringan laboratorium Kementerian Pertanian.
Strategi keempat adalah dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan. Upaya ini untuk pencegahan melalui sistem kekebalan hewan, diprioritaskan untuk ternak sehat dalam zona merah dan zona kuning.
Sementara pada wilayah zona hijau, diberlakukan strategi biosecurity agar kawasan tersebut bisa terus bebas PMK tanpa vaksinasi.
Baca Juga: Pendaftaran Undangan Upacara HUT ke-77 Kemerdekan RI Resmi Dibuka
Langkah terakhir atau kelima yaitu melakukan pemotongan pada hewan terpapar PMK. Praktik pemotongan dilakukan sesuai persyaratan penanganan PMK. Tujuannya untuk mencegah meluasnya penyebaran PMK di daerah-daerah yang angka kasusnya masih sedikit.
"Ini merupakan kebijakan bertahap, bertingkat dan berlanjut dari Pemerintah Indonesia. Sistem surveilans dan biosecurity masih berlaku sampai Indonesia pulih sepenuhnya dari penyebaran PMK," ucap Koorfinator Tim Pakar Satgas PMK Wiku Adisasmito dalam Internasional Media Briefing secara virtual.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti perkembangan penanganan PMK, dapat mengakses melalui https://siagapmk.crisis-center.id atau https://bnpb.go.id/sebaran-virus-pmk. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali