Aturan Ramadan Arab Saudi Picu Kontroversi, Batasi Azan hingga Larang Anak ke Masjid
reporter
Minggu, 26 Maret 2023 / 6:20 am
ARAB SAUDI, TELISIK.ID – Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini mengeluarkan aturan baru selama bulan Ramadan. Beberapa dari aturan tersebut memicu kontroversi di kalangan umat Muslim.
Dilansir dari Cnbcindonesia.com, para kritikus memandang peraturan tersebut sebagai upaya lebih lanjut oleh Pemerintah Arab Saudi untuk membatasi pengaruh Islam dalam kehidupan publik.
Padahal di sisi lain, Arab kini gencar membuka diri, membuat sejumlah pagelaran musik dengan mengundang musisi asing. Tercatat, ada 10 poin yang disampaikan oleh lembaga pemerintahan itu dalam akun Twitternya.
Berikut beberapa aturan tersebut dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (25/3/2023):
Baca Juga: Ramadan Tahun Ini, Arab Saudi Batasi Imam Baca Qunut Tarawih hingga Anak-anak Dilarang ke Masjid
1. Imam dan muadzin tidak boleh absen kecuali sangat mendesak.
2. Salat Tarawih (malam) tidak diperpanjang.
3. Menyelesaikan salat tahajud pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, sebelum azan subuh.
4. Salat juga diminta diadakan dengan waktu yang cukup, agar tidak menyusahkan jemaahnya.
5. Hal-hal seperti menggunakan kamera di masjid untuk memotret imam dan jemaah selama salat tidak diizinkan.
6. Tidak mentransmisikan hal-hal terkait masjid atau menyiarkannya di media apa pun.
7. Melarang masjid mengumpulkan sumbangan keuangan untuk mengatur makan untuk berbuka puasa bagi orang yang berpuasa.
8. Untuk buka puasa, makanan disiapkan dan di area yang ditentukan di halaman masjid bukan di dalam masjid itu sendiri. Ini nantinya dilakukan di bawah tanggung jawab dari imam dan muadzin.
9. Pembatasan jumlah dan volume pengeras suara yang mengumandangkan azan.
10. Orang tua tidak diizinkan membawa anak ke masjid untuk salat.
Meski begitu, juru bicara Kementerian, Abdullah Al-Enezi, menepis kekhawatiran tersebut dalam wawancara telepon dengan saluran tersebut, Al-Saudiya. Ia menyatakan bahwa semua hal ini dibuat agar pelaksanaan ibadah lebih teratur dan khusyuk di bawah tanggung jawab imam.
Baca Juga: Deretan Proyek Gila Putra Mahkota Arab Saudi, Dituding Buat Saingan Kabah
"Kementerian tidak mencegah berbuka puasa di masjid tetapi, sebaliknya, menyelenggarakannya, sehingga ada penanggung jawab yang mendapat izin darinya, dan mendapat fasilitas dalam rangka menjaga kesucian dan kebersihan masjid serta tidak memungut sumbangan selain kedinasan," pungkasnya.
Larangan merekam dan menyebarkan salat bertujuan untuk melindungi platform dari eksploitasi, bukan karena ketidakpercayaan terhadap imam, pengkhotbah atau dosen melainkan untuk menghindari kesalahan, terutama jika itu tidak disengaja.
Dikutip dari Detik.com, selain aturan baru Ramadan 2023 di Arab Saudi tersebut, ada pula imbauan terkait kebersihan masjid. Para pengurus masjid dan institusi pemeliharaan diimbau untuk menggandakan kinerja demi memastikan masjid-masjid tetap bersih dan siap bagi para jemaah selama Ramadan.
Imbauan khusus ditujukan untuk area salat khusus wanita di dalam masjid agar senantiasa dijaga kebersihannya. Para pengurus masjid diminta menerapkan arahan-arahan yang dimuat dalam surat edaran Al-Sheikh. Para pemantau diminta menyerahkan laporan harian soal penerapan arahan itu kepada otoritas terkait. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS