Bayi Prematur Selamat Berkat Program JKN, Kisah Haru Maseati dari Kota Kendari
Reporter
Selasa, 20 Agustus 2024 / 12:10 pm
KENDARI, TELISIK.ID – Maseati (42), seorang karyawan swasta di Kota Kendari, baru saja menjalani pengalaman penuh emosi setelah melahirkan anak ketiganya, seorang bayi perempuan, melalui operasi sesar di Rumah Sakit Aliyah 2.
Bayi ini lahir prematur pada usia kehamilan delapan bulan dengan berat badan hanya 1,9 kg, yang tergolong Berat Lahir Rendah (BBLR).
Bayi dengan berat 1,9 kg membutuhkan perhatian medis khusus karena rentan terhadap berbagai komplikasi kesehatan, termasuk masalah pernapasan dan risiko infeksi yang lebih tinggi. Di tengah kekhawatiran itu, perawatan intensif di rumah sakit menjadi harapan utama bagi bayi Maseati.
Selama proses persalinan, Maseati mengalami kontraksi hebat dan kesulitan bernapas, yang membuat tim medis memutuskan untuk melakukan operasi sesar darurat. Berkat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), seluruh biaya persalinan dan perawatan dapat ditanggung sepenuhnya, memberikan ketenangan bagi keluarga Maseati di tengah situasi yang menegangkan.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya Program JKN ini. Semua biaya persalinan dan perawatan ditanggung sepenuhnya, sehingga kami tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan," ujar Maseati dengan penuh rasa syukur.
Selain dukungan finansial yang diberikan oleh JKN, Maseati juga merasa puas dengan fasilitas rumah sakit yang bersih dan pelayanan yang ramah dari para dokter dan perawat. Kondisi ini memberikan kenyamanan dan mempercepat proses pemulihan Maseati setelah melahirkan.
Baca Juga: RS Aliah 3 Edukasi Penerapan Mobile JKN Sebagai Solusi untuk Antrean Online
Maseati telah diperbolehkan pulang ke rumah dua hari yang lalu setelah kondisinya membaik, namun bayinya masih harus mendapatkan perawatan intensif lebih lanjut di rumah sakit.
"Awalnya bayi saya mengalami sesak napas dan banyak lendir, namun Alhamdulillah sekarang sudah tidak sesak lagi. Berat badan bayi saya juga terus dipantau oleh dokter untuk memastikan pertumbuhannya berjalan dengan baik," tambah Maseati.
Dokter yang menangani bayi tersebut menegaskan bahwa perawatan intensif akan terus diberikan selama beberapa hari ke depan untuk memantau setiap perkembangan, mulai dari pernapasan hingga berat badan. Maseati, yang telah dua kali menggunakan Program JKN sebelumnya, merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, tanpa adanya perbedaan antara pasien JKN dan pasien umum.
"Saya merasa sudah tidak ada lagi perbedaan layanan antara pasien JKN dan pasien umum, semuanya diperlakukan setara," jelas Maseati.
Dengan segera, Maseati mendaftarkan bayinya sebagai peserta Program JKN, memastikan bahwa perlindungan kesehatan telah dimulai sejak hari pertama kehidupan anaknya. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa sang bayi mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai sejak dini.
Kisah Maseati adalah bukti nyata bagaimana Program JKN berhasil memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis yang mahal. Program JKN, yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan di seluruh Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Program JKN telah memperlihatkan upayanya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, sejalan dengan visi pemerintah dalam memberikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: PNS di Kendari Nyaman dengan Aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan, Pangkas Waktu Antrean
"Program JKN benar-benar membantu kami dalam situasi sulit ini. Tanpa program ini, mungkin kami akan kesulitan membiayai perawatan intensif untuk bayi kami," ujar suami Maseati penuh haru.
Bagi keluarga Maseati, dukungan dari JKN memberikan harapan baru dan optimisme. Mereka berharap bayi mereka dapat segera pulih dan tumbuh sehat dengan perhatian dan perawatan yang diberikan oleh tim medis.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua yang telah membantu kami. Semoga bayi kami bisa segera pulang dan tumbuh sehat," tutup Maseati, penuh harapan. (C-Adv)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS