Belum Ada Persetujuan Hibah Lahan Eks RS Buat Universitas Muhammadiyah Wuna

Sunaryo

Reporter Muna

Rabu, 18 Mei 2022  /  5:04 pm

Bupati Muna, LM Rusman Emba meneken MoU dengan PP Muhammadiyah. Foto : Ist.

MUNA, TELISIK.ID - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tenggara mengajukan permohonan hibah lahan eks Rumah Sakit (RS) Raha untuk dijadikan sebagai pembangunan Universitas Muhammadiyah Wuna.

Hal itu seperti terlampir dalam surat dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nomor 058/A/II.0/2022 ditujukan ke Bupati Muna, LM Rusman Emba pada 15 Mei.  

Nah, setelah surat permohonan hibah itu, kemudian ditindaklanjuti dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PP Muhammadiyah dan Bupati, LM Rusman Emba pada 17 Mei.

Terkait dengan permohonan hibah lahan itu, masih membutuhkan proses panjang. Harus ada pengalihan aset dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna ke Muhammadiyah yang membutuhkan persetujuan DPRD.

Sejauh ini, DPRD belum menerima surat dari Pemkab terkait permohonan hibah lahan itu.

"Belum ada surat masuk," kata Wakil Ketua DPRD Muna, Cahwan, Rabu (18/5/2022).

Baca Juga: Antisipasi Gagal Panen, Dinas PTPH Konawe Dorong Petani Manfaatkan Asuransi

Menurut politisi Demokrat itu, pengalihan aset daerah harus melalui rapat paripurna. Prosesnya, Pemkab mengajukan permohonan pengalihan aset ke dewan.

"Tidak ada masalah dengan MoU. Bisa jadi, setelah MoU Pemkab baru bersurat ke dewan untuk pengalihan aset. Jadi, kita tinggal menunggu saja," terangnya.

Koleganya, Andi Sapri mengaku, sangat mendukung langkah Pemkab yang telah bekerja sama dengan Muhammadiyah untuk mendirikan perguruan tinggi (PT). Namun, politisi PDIP itu menyarankan, lokasi pembangunan kampus di Motewe sebagai pusat pengembangan kota.

"Lokasinya harusnya di Motewe, agar satu kawasan dengan kampus STIP Wuna. Kemudian juga, akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Muna, LM Rusman Emba menerangkan, penandatanganan MoU sebagai langkah awal Universitas Muhammadiyah masuk di Bumi Sowite. Pemkab, telah menyiapkan lahan di lokasi eks RS dan Motewe untuk pembangunan kampus.

Baca Juga: Anggaran Pengadaan Bibit Kopi di Bombana Fantastis, Capai Rp 9,9 Miliar

"Lokasinya sudah siap, tinggal kita tindaklanjuti dengan pengalihan aset melalui rapat paripurna DPRD," kata Rusman.

Hadirnya, Muhammadiyah sangat bermanfaat bagi masyarakat. Di mana, mereka tidak susah-susah lagi, melanjutkan studinya ke luar daerah.

"Ini bagian dari komitmen Pemkab dalam memajukan dunia pendidikan yang selama ini dinanti-nantikan oleh masyarakat," ungkapnya.

Untuk program studi (Prodi) yang rencananya akan dibuka disesuaikan dengan kondisi daerah dan kebutuhan masyarakat dengan tidak menjadi pesaing perguruan tinggi lainnya. (A)

Penulis: Sunaryo

Editor: Kardin